STIKOM Semarang Cetak Lulusan Andal di Bidang Komunikasi

Pembina Yayasan Panca Bhakti Stikom Semarang Dr Sofyan (kanan) dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Bhimo Widyo Andoko hadir dalam prosesi pelepasan wisudawan. Foto: dok
SEMARANG (Jatengdaily.com)- Di era digitalisasi yang berkembang pesat saat ini, ada berbagai sumber informasi yang beragam yang makin mudah diakses masyarakat yakni lewat media online termasuk juga media sosial (medsos). Kondisi ini, membuat media mainstream makin ‘ditinggalkan’ oleh masyarakat. Seperti diketahui, jika media mainstream adalah media tradisional yang sudah ada sejak lama sebelum munculnya platform digital. Termasuk diantaranya surat kabar, majalah, televisi, radio, dan situs berita online resmi dari organisasi berita yang mapan.
Hal ini diakui oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang Drs Sonef Riyadi MSi. Menurutnya, untuk menyikapi kondisi ini, STIKOM Semarang pun telah mengantisipasinya.
”Memang di era digital saat ini, kita terhubung dengan berbagai sumber informasi yang beragam. Oleh karena itu, pendidikan komunikasi pun harus mampu menyikapinya. Saat ini perubahan sangat besar dengan munculnya situs website yang menglobal. Untuk mengantisipasi itu, kita punya laboratorium terpadu yang mencakup televisi, radio, majalah, dan pastinya media online kampusnesia yang mewadai media konvergensi, kalau masyarakat butuh, kita memfasilitasi informasi untuk masyarakat sebagai audience,” jelas Sonef Riyadi, Rabu (31/1/2024).
Sonef mengatakan, hal itu saat melepas wisudawan Program Sarjana (S1), pada acara rapat senat terbuka STIKOM Semarang yang berlangsung di Hotel Horison Semarang.
Sonef Riyadi mengatakan, untuk wisuda ke 42 kali ini dilepas sebanyak 35 lulusan. Sedangkan total lulusan STIKOM Semarang sampai saat ini tercatat sebanyak 1.999 orang yang tersebar dan bekerja di seluruh Indonesia dan ada juga yang di luar negeri, seperti Timor Leste dan Brunei.
Banyak lulusan STIKOM Semarang saat ini yang berkpirah sebagai broadcasting, wartawan, editor, public relations, periklanan, manajemen media, komunikasi pemasaran, komunikasi bisnis, dan di bidang komunikasi lainnya baik di pemerintahan maupun perusahaan swasta.
Lebih lanjut menurutnya, sebagai kampus yang mencetak lulusan di bidang komunikasi yang andal, maka pihaknya terus melakukan terobosan, termasuk dengan media massa dan kalangan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sebagai tempat magang mahasiswanya, terkait dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Saat ini, menurut Sonef Riyadi, STIKOM Semarang juga menjadi yang pertama sebagat Tempat Uji Kompentensi (TUK) periklanan di Indonesia, yang menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Periklanan Indonesia.
STIKOM Semarang juga menyambut baik aturan baru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, dimana tidak ada lagi tingkatan akreditasi bagi program studi dan institusi, sebab yang ada adalah terakreditasi dan non terakreditasi. Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 ini mengatur status akreditasi yang disederhanakan. she