SEMARANG (Jatengdaily.com)- Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Jawa Tengah Bersama Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengadakan Bimbingan Teknis SDM Pendamping Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan yang dilatih KGPA.
Bimtek KGPA, yaitu Kesetaraan Gender Perlindungan Anak diikuti serratus pendamping UMKM yang berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ketua Forum Puspa Jawa Tengah Titah Listyorini mengatakan, Bimtek tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergi pendamping UMKM dalam upaya pengarusutamaan gender pada UMKM yang mereka dampingi.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, pada tanggal 13-14 November dan 19-20 November 2024 di Noorman Hotel itu telah merumuskan sejumlah kegiatan yang akan menjadi agenda prioritas Puspa terkait dengan pemberdayaan perempuan melalui UMKM pada tahun 2025.
“Kami mengajukan sejumlah agenda yang akan dilaksanakan sebagai bentuk komitmen dalam upaya pengarusutamaan gender yang akan dilakukan Puspa Jateng,” ujarnya.
Disampaikan Titah, Puspa Jateng yang diikuti oleh puluhan organisasi perempuan itu selama dua hari menerima materi Pengarusutamaan Gender dari sejumlah pakar dan kementrian serta dinas provinsi.
Setelah itu peserta melaksanakan diskusi kelompok untuk mengulas persoalan terkait UMKM dan penguatan kesetaraan gender pada UMKM yang mereka dampingi.
Pada setiap kesempatan kegiatan, Puspa memberikan penghargaan kepada penampil diskusi terbaik, yang dinilai memiliki inovasi dan solusi terhadap persoalan yang disampaikan.
Salah satunya Semarang Economi Creative (SEC), yang digawangi Mei Sulistyaningsih, pengusaha perempuan sekaligus akademisi. Konsep pemberdayaan perempuan dengan menjaring para pelaku ekonomi kreatif yang dilakukan SEC melalui kolaborasi dalam pameran industri kreatif merupakan upaya dalam mewujudkan prioritas kewirausahaan perempuan.
Pada kegiatan kedua, pengusaha perempuan pemilik brand Roro Kenes memaparkan bussines model canvas yang dilakukan oleh sanggar rias Tiara Kusuma. Mewakili kelompok dari Puspa Kota Semarang, Syahnaz memberikan inovasi pentingnya digital marketing, retouch penampilan, dan solusi berjejaring dengan Lembaga dan instansi baik BUMN, perusahaan e commerce, Bank Indonesia maupun Kadin.
“Kita harus memiliki perencanaan yang matang dalam membangun usaha, mulai dari modal, pengelolaan keuangan,kurator bisnis hingga berjejaring dan marketing melalui e commerce,” urainya.
Penampilan kelompok lain juga tak kalah menarik dalam mengurai persoalan UMKM perempuan, antara lain upaya pengolahan limbah sampah menjadi produk industry rumahan dan pengolahan jagung sebagai bahan makanan pengganti beras yang dilakukan oleh anggota Puspa Grobogan. she