SEMARANG (Jatengdaily.com) – Malam tirakatan di RT 03 RW 03 Kelurahan Tambakaji, Kota Semarang terasa berbeda pada Sabtu (16/8). Sejak sore, halaman fasum RT sudah dipenuhi warga yang datang berbondong-bondong.
Lampu hias dan umbul-umbul yang berkibar semakin menambah semarak suasana. Malam tirakatan HUT ke-80 RI itu tidak sekadar menjadi ritual tahunan, melainkan wujud nyata kekompakan dan gotong royong warga.
Acara dimulai dengan pemutaran video singkat berisi potret kebersamaan warga. Dari kerja bakti, pemasangan umbul-umbul, hingga tawa lepas anak-anak, semua tergambar sederhana namun sarat makna. Tepuk tangan meriah mengiringi tayangan itu, seolah menjadi pengingat bahwa kemerdekaan selalu lahir dari kebersamaan.

Usai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, suasana menjadi hening ketika doa bersama dipanjatkan. Ketua RT 03 RW 03, Pujiono, kemudian membacakan sambutan Wali Kota Semarang yang berisi pesan tentang menjaga persatuan dan semangat membangun bangsa.
Tak hanya itu, Pujiono turut membacakan sebuah puisi bertema kemerdekaan yang disambut riuh tepuk tangan warga. Kata-katanya sederhana, namun mampu menyentuh hati, seolah menyalakan kembali bara perjuangan di dada para pendengarnya.
Ketua RW 03, Hary Setiawan, yang juga hadir malam itu, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kekompakan warganya. Ia menyoroti semangat gotong royong warga RT 03 yang bahkan mencuri start memasang umbul-umbul lebih dulu, serta rela lembur hingga tengah malam untuk membangun fasilitas umum demi suksesnya malam tirakatan.
“Ini bukti bahwa rasa kebersamaan masih terjaga kuat. Saya salut, semoga semangat ini terus terpelihara,” ujarnya penuh bangga.
Semarak malam semakin bertambah ketika panitia membagikan door prize. Suasana riuh rendah penuh tawa, terutama ketika anak-anak dengan mata berbinar menerima hadiah.
Tak berhenti di situ, penampilan UKM Musik UIN Walisongo mengiringi malam hingga larut. Denting gitar, suara vokal, dan tepukan tangan warga berpadu menjadi harmoni yang hangat, menutup malam kemerdekaan dengan rasa syukur dan kebersamaan.
Bagi warga RT 03 RW 03 Tambakaji, malam itu bukan sekadar perayaan. Ia menjadi simbol bahwa gotong royong, kekompakan, dan persaudaraan adalah warisan berharga yang harus terus dijaga, sama pentingnya dengan merawat kemerdekaan itu sendiri. St