BOYOLALI (Jatengdaily.com) – Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga Kamis, (25/7/2019) WAS atau hari ke-20 masa operasional haji 1440H/2019M terdapat 20 jemaah wafat. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyampaikan jumlah ini menurun dibandingkan dengan tahun lalu pada hari yang sama.
Dari jumlah tersebut enam orang di antaranya merupakan jemaah haji dari Embarkasi Solo. Terakhir , calon haji asal Embarkasi Surakarta, wafat hingga keberangkatan jamaah kloter 64 yakni Tatik Rahayu Maskad (54) warga Kayen RT 7 RW 4 Kabupaten Pati.
Menurut Kepala Sub Bagian Penerangan Humas dan Protokol Embarkasi Surakarta Agus Widakdo, calhaj yang tergabung kloter 59 itu dilaporkan wafat saat shalat di masjid di Mekkah Arab Saudi, pada Kamis (25/7), sekitar pukul 06.25 WAS, karena sakit gangguan jantung. Jenazahnya dimakamkan di tempat pemakaman umum Sharayya Mekah Arab Saudi.
“Dengan dilaporkan satu calhaj wafat itu, sehingga totalnya bertambah menjadi 6 orang. Enam itu, terdiri atas empat orang wafat di Tanah Suci, satu di dalam pesawat perjalanan ke Tanah Suci, dan satu lainnya di asrama haji di Boyolali,” katanya.
PPIH Embarkasi Surakarta, Jumat (26/7) ini dijadwalkan memberangkatkan calhaj tiga kloter yakni 65 asal Kabupaten Kudus pada pukul 11.30 WIB, kemudian 66 (Kudus) pukul 12.05 WIB dan 67 (Kudus dan Banyuwangi) pukul 18.00 WIB.
Seementara itu Kepala Seksi Data dan Informasi Daker Makkah Nurhanudin engungkapkan, hingga hari ke-20, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 20 orang. Ini menurun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pada masa yang sama.
Pada 2018, di hari ke-20 jumlah jemaah yang wafat mencapai 34 orang. “Apalagi jika dibandingkan tahun 2015, di mana jemaah wafat pada hari ke-20 operasional haji mencapai 43 orang,” jelas Nurhan seperti dikutip dari kemenag.go.id. yds
GIPHY App Key not set. Please check settings