UNGARAN (Jatengdaily.com) – Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan kebutuhan BBM khususnya gasoline (premium dan perta series) selama Lebaran mengalami kenaikan sekitar 15 persen dari kondisi normal. Meski demikian, dia memastikan stok BBM cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama arus mudik maupun arus balik Lebaran 2019.
‘’Kebutuhan BBM selama lebaran naik 15 persen dari kondisi normal, khususnya bensin. Kalau solar (gasoil) justru turun 10 persen karena truk tidak boleh jalan. Industri sebagian juga libur,’’ jelas Djoko Siswanto di sela mengecek kesiapan sarana fasilitas (sarfas) pengisian BBM Pertamina di SPBU regular rest area jalan tol KM 429 Ungaran, Rabu (22/5/2019).
Djoko mengungkapkan, stok BBM di semua SPBU sudah dipenuhi. Selain SPBU regular, ada juga mobil tangki yang stand by untuk mengisi stok BBM di SPBU ketika sudah terkonsumsi.
‘’Setiap 40 kilometer di sepanjang jalan tol (Trans Jawa) dari Jakarta ada SPBU. Sekarang semua SPBU dipenuhi, begitu sudah terkonsumsi truk tangki ngisi sehingga stoknya kita jaga terus 20 hari, prinsipnya ketersedian cukup, stoknya rata-rata 20 hari,’’ ungkap Djoko sembari menyampaikan khusus ruas tol yang melintasi Jawa Tengah terdapat 6 SPBU regular dan setiap SPBU ada 40 nosel.
Menurut Djoko, di ruas jalan tol juga disediakan sarfas pengisian BBM berupa SPBU modular atau SPBU non permanen dengan kapasitas 10 kiloliter (kl). Disiapkan pula mobil tangki storage kapasitas 15 kl dan sepeda motor yang mengangkut 3 kaleng dengan kapasitas 20 liter per kaleng.
‘’Pokoknya semua kita kerahkan. Seperti di rest area KM 487 Boyolali terdapat 2 SPBU modular, masing-masing berkapasitas 3 kiloliter atau 3.000 liter,’’ bebernya.
Djoko menyarankan masyarakat yang mudik menggunakan jalur darat melewati jalan tol untuk segera mengisi ke SPBU bila BBM sudah berkurang. Hal ini untuk menghindari adanya penumpukan kendaraan saat mengisi BBM di SPBU yang ada di rest area jalan tol.
‘’Jangan nunggu BBM mau habis baru nyari SPBU. Kalau BBM sudah berkurang dan ada SPBU sepi segera masuk untuk isi BBM, supaya tidak terjadi antrian panjang,’’ sarannya.
Sementara itu, GM Marketing Operation Region IV Jateng-DIY, Iin Febrian menambahkan, kebutuhan BBM pada kondisi normal untuk Jawa Tengah-DIY berkisar 11.000 kiloliter per hari. Sedangkan kebutuhan BBM saat kondisi puncak sekitar 15.000 kiloliter.
‘’Tapi beban puncaknya H-2 lebaran, berkisar 19.000-20.000 kiloliter per hari,’’ ujarnya saat mendampingi Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto. rus-yds
GIPHY App Key not set. Please check settings