SEMARANG (Jatengdaily.com)- Pasca meletusnya Gunung Merapi, masyarakat di radius 3 km diminta tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu. Pasalnya, Gunung Merapi masih pada level waspada.
Di satu sisi, ada kemungkinan terjadi letusan-letusan lagi. Mengingat masih ada material di kubah Merapi. Demikian dikatakan oleh Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sudaryanto, Senin (18/11/2019), dalam diskusi Hot Topic bertemakan Siaga bencana musim hujan.
Menurutnya, sejak 2018 Merapi memang acapkali meletus. Namun meski begitu letusan yang terjadi Minggu (17/11/2019), setinggi 1.000 meter itu, masih aman terkendali.
“Saya sudah kordinasi dengan BPBD Magelang, Klaten, dan Boyolali. Bahkan sudah dibagikan masker buat warga. Di satu sisi, juga selalu memantau dan siaga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Yang jelas, masyarakat juga harus memantau informasi,” jelasnya. Diakui, hujan abu memang terjadi tipis-tipis. Namun tidak mengganggu warga.
Musim Hujan
Sementara itu, memasuki musim hujan tahun ini, hampir seluruh kabupaten dan kota di Jateng rawan bencana. Untuk longsor terjadi, seperti di Kabupaten Banyumas dan Kebumen. Banjarnegara juga rawan tanah longsor terbesar.
Sedangkan banjir di daerah selatan mulai Sukoharjo, Cilacap dan Kebumen. Sedangkan bagian utaranya Brebes sampai Rembang merata.
“Namun masyarakat jangan takut, sebab kami siaga. Termasuk ketersediaan perahu karet dan posko ysng terkodinasi sampai kecamatan,” jelasnya. she