SEMARANG (jatengdaily.com)– Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang meratakan sebanyak 97 bangunan liar pedagang kaki lima (PKL) di area Kelurahan Bugangan dan Rejosari Kota Semarang, Senin, (2/9/2019) siang.
Dari pantauan, pembongkaran bangunan petugas Satpol dibantu alat berat exavator melakukan pemerataan semua bangunanan sebagai tindak lanjut penertiban sebelumnya.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, petugas melakukan pembongkaran 97 lapak yang tersisa di Kelurahan Bugangan dan Rejosari telah dilakukan pekan lalu. Saat itu, pihaknya memberikan tenggang waktu kepada para pedagang untuk memindahkan barang-barang ke tempat relokasi hingga Minggu (1/9/2019).
“Hari ini kami datang untuk menuntaskan pembongkaran PKL untuk mendukung proyek normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT). Alhamdulillah berkat dukungan masyarakat dan media, pembongkaran BKT sepanjang 6,7 kilometer (km) telah selesai tanpa ada halangan yang berarti,” ujarnya.
Adapun pekerjaan pihaknya melakukan sosialisasi terkait pembongkaran hunian di sepanjang bantaran BKT dari Jembatan Majapahit hingga Pucang Gading.
Rencananya, normalisasi BKT untuk sektor titik Jembatan Majapahit hingga Pucang Gading akan dilakukan sekitar 2021 hingga 2022.
“BKT panjangnya sekitar 18 km. Kami sudah selesaikan 6,7 km. Masih ada 11,4 km yang harus diselesaikan. Tahun depan kami akan mulai sosialisasi,” imbuhnya.
Dia menerangkan, sudah melakukan pendataan bangunan di sepanjang bantaran BKT dari Jembatan Majapahit hingga Pucang Gading. Ada sekiar 8.500 bangunan disana. Mayoritas merupakan hunian rumah.
“Total sebanyak 7.800 lapak pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang bantaran BKT dari Jembatan Majapahit hingga Jembatan Kaligawe sudah kita tuntaskan dalam waktu beberapa tahun terakhir. Tujuannya untuk melancarkan mega proyek normalisasi BKT,” imbuhnya. Ody-she
GIPHY App Key not set. Please check settings