DEMAK (Jatengdaily.com) – DPC PKB dan PCNU Kabupaten Demak menyatakan satu suara untuk Pilkada 2020. Sehubungan itu 15 nama telah diusulkan kepada para kiai NU untuk di-istikharohkan.
Pada Halal Bihalal DPC PKB Kabupaten Demak dan PCNU Demak di Ponpes Fathul Huda Karanggawang Sidorejo Sayung, Ketua DPW PKB Jateng KH Muhammad Yusuf Chudlori menyampaikan, pada 2020 ada 21 kabupaten/kota menyelenggarakan pilkada.
“Ini gawe besar. Karena PKB lahir dari NU, maka kami langsung adakan konsolidasi internal agar menyatu. Karena suara PKB dari NU,” ujar pengasuh Ponpes Salafi Tegalrejo itu, Kamis (4/7/2019).
Sebanyak 15 nama pun diusulkan untuk di-istikharohkan para kiai NU. “Semua kami beri peluang. Bisa pria bisa pula wanita. Ke-15 nama tersebut hasil inventaris para tokoh yang sesuai kriteria. Ada politisi, eksekutif, pengusaha, bahkan dari struktural NU,” imbuh Gus Yusuf.
Disebutkan pula, PKB lahir dari rahim NU. Alat politiknya NU itu PKB. Maka silaturahim hubungan keluarga ini harus terus terjaga. Terlebih karena kebesaran PKB sangat terbantu oleh welas asih NU.
“Pilkada 2020, Bupati Demak harus kader militan NU. Untuk itu harus benar-benar satu barisan. Modalnya solid. Insyaallah jika kompak 2020 NU dan PKB bersama-sama menangkan pilkada,” kata Gus Yusuf.
Hal sama disampaikan Rois Syuriah PCNU Demak KH Zaenal Arifin Mashoem didampingi Ketua Tanfidz KH Muhammad Aminnudin. Menurut keduanya, NU bukan partai poitik. Namun punya partai politik. PKB dan NU ada hubungan historis dan biologis. Maka itu PKB menjadi pertimbangan utama.
Di sisi lain Ketua DPC PKB Kabupaten Demak H Munhamir menambahkan, meski belum menentukan koalisi namun komunikasi politik sudah dijalin dengan semua partai. Dia mengatakan, siapa pun nama hasil istikharoh para kiai NU yang diberikan, PKB siap mengusung.
“Prinsip kami menjalankan dawuh kiai. Namun juga mempertimbangkan hasil komunikasi politik,” pungkasnya. rie-yds
GIPHY App Key not set. Please check settings