in

Dampingi Rintisan Desa Wisata Kartikajaya, Kemenpar Gandeng Stiepari

Kemenpar dan dosen Stiepari melakukan pendampingan masyarakat dalam program rintisan desa wisata di Desa Kartikajaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Foto: she

KENDAL (Jatengdaily.com)– Duta Indra Siregar, Analis Kebijakan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengatakan, Kemenpar punya program membangun desa wisata, dengan melibatkan perguruan tinggi dalam pendampingan masyarakat di rintisan desa wisata tersebut.

”Pengembangan desa wisata terus dilakukan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk menunjang sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sana. Langkah yang dilakukan, salah satunya, adalah dengan melakukan pendampingan rintisan desa wisata di Desa Kartikajaya, yang ada di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, dengan melibatkan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (Stiepari Semarang),” jelasnya, Kamis (4/7/2019) di sela fasilitasi pelatihan bagi masyarakat di Kantor Balai Desa Kartikajaya.

Menurutnya, dengan pendampingan oleh dosen dan mahasiswa, nantinya diharapkan masyarakat mandiri, dan bisa mengembangkan potensi lokal yang ada. Sehingga menjadikan yang semula rintisan, bisa mandiri menjadi desa wisata. Tujuannya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan menguatkan perekonomian warga.

”Selain anggaran, Kemenpar juga akan berkordinasi dengan dinas dan pihak terkait. Misalnya, untuk kelancaran jalan menuju akses objek wisata, akan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum, dan lainnya,” jelasnya.

Ketua Pusat Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Masyarat Stiepari Semarang Dr Sri Yuwanti mengatakan, dipilihnya desa ini, karena punya keunikan dan banyak potensi lokal yang belum dikembangkan.

Untuk pariwisata, misalnya susur sungai Lingen menuju ke susur pantai, yang ada Pulau Buru-nya, tambak ikan, dan menyisir mangrove dan melihat Pulau Tiban.

Potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diantaranya, shompia, kerupuk gendar, aneka macam olahan bandeng, abon ayam, kripik singkong dan aneka olahan makanan udang. Juga akan dikembangkan batik lokal, krupuk dan dodol mangrove, pembibitan mangrove, pengolahan rebon, bandeng cabut duri.

Juga adanya homestay-homestay untuk penginapan bagi para wisatawan yang berkunjung ke sini. Juga pengembangan budaya lokal, mengingat di sini, warganya multikultur. she

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Pilkada 2020, PKB Jateng Usulkan 15 Nama ke Kiai NU

Tersangka Pembunuhan Anak 7 Tahun di Bogor, Berhasil Diamankan Polres Pemalang