UNGARAN (Jatengdaily.com) – Ada pemandangan berbeda saat kebaktian pagi di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Ungaran, Minggu (7/7/2019). Sebuah gunungan berisi hasil bumi yang merupakan persembahan dari jemaat GKJ Ungaran tampak menghiasi altar gereja.
Ya, Minggu kemarin adalah hari istimewa dalam kalender GKJ Ungaran, yakni perayaan riyaya unduh-unduh. Tradisi riyaya unduh-unduh digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen selama setahun. Acara bertema ‘Banyak Memberi Berkat Diberi Kelimpahan’ ini diikuti ratusan jemaat GKJ Ungaran.
Acara riyaya unduh-unduh diawali prosesi arak-arakan gunungan hasil bumi dari depan Gedung Monumen PKK Ungaran menuju gedung GKJ Ungaran yang terletak di Jalan Letjen Suprapto Ungaran. Jemaat pria peserta kirab mengenakan pakaian adat Jawa berupa kain lurik dan udeng (ikat kepala), sedangkan jemaat perempuan memakai kebaya. Arak-arakan diiringi tarian tradisional kuda lumping yang dibawakan oleh anak-anak. Ada pula peserta kirab berdandan badut membawa persembahan berupa kotak kardus berisi uang.
Gunungan berisi hasil bumi dan persembahan lain dari jemaat secara simbolis diserahkan kepada Pendeta GKJ Ungaran Andreas Oktavianto. Setelah itu, dilakukan pemotongan pita dan pemukulan gong di depan pintu masuk ruangan kebaktian oleh pendeta dan dilanjutkan kebaktian. Usai kebaktian, hasil bumi yang dipersembahkan dilelang kepada jemaat.
‘’Riyaya unduh-unduh digelar sebagai ungkapan syukur kami atas karunia dan berkat Tuhan yang melimpah dalam kehidupan kita. Hari ini kita memberikan persembahkan kepada Tuhan berupa hasil bumi seperti beras, sayuran, dan buah-buahan,’’ jelas Ketua panitia riyaya unduh-unduh GKJ Ungaran, Risna.
Risna mengungkapkan, hasil bumi yang dipersembahkan jemaat akan dilelang kepada umat. Uang hasil lelang digunakan untuk mendukung operasional kegiatan gereja. ‘’Kita juga ada bazar persembahan dari jemaat yang terdiri sembilan kelompok. Uang hasil penjualan dari bazar juga akan digunakan untuk mendukung kegiatan gereja,’’ ungkapnya sembari menyampaikkan riyaya unduh-unduh merupakan agenda tahunan yang digelar setahun sekali oleh GKJ Ungaran saat masa pentakosta.
Salah satu jemaat GKJ Ungaran, Haryono menuturkan persembahan dari jemaat tidak hanya berupa hasil bumi yang nantinya dilelang ke jemaat lagi. Namun ada juga persembahan berupa uang. ‘’Apa pun hasil yang kami dapatkan kami persembahkan kembali untuk kemuliaan Tuhan dalam bentuk riyaya unduh-unduh. Persembahan ini untuk mendukung kegiatan gereja,’’ ujarnya. rus-yds
Keren bangett,melestarikan adat jawa..