SEMARANG (Jatengdaily.com)- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng Arief Sambodo mengatakan, pasokan bahan makanan pokok, pada Ramadan sampai Lebaran di Jateng dipastikan aman.
”Tim satgas pangan digiatkan untuk memantau untuk menghindari spekulan dan penimbunan sembako,” jelasnya dalam Prime Topik DPRD Provinsi Jateng bertajuk Ketersediaan dan keterjangkauan sembako jelang Lebaran, dalam di hotel Gets, Kamis (23/5/2019).
Menurutnya, komoditas bahan pangan di Jateng telah dipantau sejak Maret 2019. Begitu juga harga cenderung stabil. ”Stok beras tercukupi di semua gudang bulog, ada stok sebanyak 12. 618 ton. Ini mencukupi untuk setahun. Juga plus gabah,” jelasnya.
Begitu juga dengan stok gula pasir sampai beberapa bulan ke depan. Juga minyak goreng minimal untuk dua bulan ke depan.
Kebijakan lain, terkait dengan ketersediaan bawang merah, dimana bulog mendirikan gudang di Brebes yang menampung sedikitnya 26 ton bawang merah.
Terkait dengan harga, menurutnya, ada aturan dari Disperindag. Sehingga, ada aturannya, dan tidak bisa penjual menjual dengan seenaknya.
Misalnya, untuk harga beras Premium Rp 12.500, Medium Rp 9.800, gula pasir Rp 12.500. ”Sudah ada aturan dan acuan mulai dari minyak goreng sampai daging,” jelasnya.
”Sehingga menurutnya, dengan acuan kami bisa memantau, kalau di luar itu, saya bisa melakukan penyikapan dengan satgas pangan. Tiga tahun ini harga bisa terkendali,” jelasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng Agus Wariyanto mengatakan, selain ketersediaan juga yang perlu diperhatikan adalah keamanan pangan. ”Masyarakat tidak hanya berpatokan membeli dengan harga murah. Tetapi juga harus memperhatikan keamanan pangan,” jelasnya.
Hadir juga Messy Widiastuti, anggota Komisi B DPRD Jateng. Menurutnya, dengan ketersediaan yang mencukupi, maka masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Apalagi di bulan Ramadan dan Lebaran, permintaan sembako meningkat. she
GIPHY App Key not set. Please check settings