Loading ...

Kemah Rohis Virtual, Ganjar Ajak Anggota Rohis Bersikap Toleran

0

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) SMA dan SMK melalui Kemah Rohani Islam (Rohis) Jawa Tengah resmi dibuka Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag Jateng), secara virtual melalui Zoom Meeting dan Youtube. Acara ini diselenggarakan Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPW AGPAII) Jawa Tengah, Senin (21/12/20) .

Ketua Panitia Kemah Rohis 2020 Ahmad Fadhol mengatakan, Kemah Rohis virtual di Jawa Tengah ini diadakan pertama kali di Indonesia oleh AGPAII Jateng dengan mengusung tema “Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan Menuju Generasi Islam Milenial yang Bernalar Kritis, Mandiri dan Kreatif”. Peserta Perkemahan Rohis secara virtual sekitar 800 siswa-siswi SMA/SMK dari 35 Kabupaten di Jawa Tengah.

Menurut A. Fadhol, dalam kegiatan ini panitia memberikan pemahaman dan materi kebangsaan yang menghadirkan tokoh-tokoh seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kepala Kesbangpol Jawa Tengah dengan tujuan untuk menjadi inspirasi bagi para pelajar.

Ketua DPW AGPAII Jateng, Muhammad Ahsan, yang sekaligus menjadi host pada sesi materi “Wawasan Kebangsaan dan Kebhinekaan Global” yang disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, mengatakan bahwa meskipun dalam keadaan Pandemi Covid-19, Kemah Rohis ini harus tetap terlaksana bagaimana pun caranya.

“Tahun ini karena kondisi pandemi, kami laksanakan secara virtual, dengan sekuat tenaga, apapun yang terjadi,” terangnya.

Mujtaba Hamdi, Direktur Eksekutif Wahid Foundation yang menjadi moderator pada sesi materinya Ganjar Pranowo mengatakan, bahwa tema yang diangkat pada Kemah Rohis ini sangat menarik, bahkan sangat relevan dengan zaman sekarang. “Kalau kita lihat, antara kebangsaan dan global, ini merupakan kombinasi yang sangat apik, bahkan ambisius,” ujarnya.

Menurutnya, ada dua tren global yang sangat mendominasi generasi milenial saat ini, yaitu adanya tren kebarat-baratan dan kearab-araban. Kedua tren ini bernilai positif, sebab dapat membuka akses kita terhadap dunia luar.

“Namun, bagaimana bila kita ingin tetap terlibat dalam pergaulan global, namun tetap terikat dalam akar yang kuat?,” terang Mujtaba yang berprofesi juga sebagai dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA).

Ganjar Pranowo, saat menyampaikan materi mengatakan bahwa saat ini dunia internasional sudah masuk ke semua lini dan terorisme sudah mulai masuk ke Indonesia. “Apa yang diperebutkan? Pindah agama? Tidak. Itu politik yang bungkusnya agama. Terus kemudian mereka saling memfitnah,” ujar Ganjar Pranowo dengan berapi-api.

Menurutnya, di tengah globalisasi saat ini penting bagi generasi Rohis untuk bersikap toleran dalam beragama dan tidak membeda-bedakan antara suku, ras, maupun agama (SARA) dan tetap menjaga kebhinekaan bangsa dan negara ini. Sebab kemanusiaan lebih penting di atas segalanya. st

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *