in

Kepsek & Guru SMK Ma’arif NU Paguyangan Rela Iuran untuk Anak GKB Tuntas Belajar

Para siswa berfoto bersama kepala sekolah SMK Ma’arif NU Paguyangan. Foto: dok

BREBES (Jatengdaily.com) –Kisah inspiratif datang dari Kepala Sekolah SMK Ma’arif NU Paguyangan Kabupaten Brebes Mardiyanto SPd dan para gurunya, yang rela memberikan uang transport dalam program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB).

Menurutnya, sudah tiga tahun ini  SMK Ma’arif NU Paguyangan Kabupaten Brebes menerima peserta didik dari Anak Tidak Sekolah (ATS) Kembali Bersekolah melalui program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB). Ada lima anak yang belajar di sekolah ini yakni Hilda Ifelia, Lulut Adelia, Wahyudin, Irfan Fauzi, Rijal, mereka semua adalah Anak GKB yang dikembalikan dari kepedulian Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Desa Wanatirta.

Perjuangan mereka patut diapresiasi, maklum dalam kondisi ekonomi orang tua yang tidak mampu, semangat belajarnya tetap ada, hingga sekarang ke lima anak ini yang lulus empat orang dengan pilihan jurusan teknik komputer jaringan, satu anak bernama Rijal tidak melanjutkan lagi karena anak tersebut merantau ke luar kota.

Keempat anak ini, awalnya mau putus juga, karena terkendala pada transport, dimana kedua orang tuanya kesulitan harus membiayai atau memberikan uang transport.

Sehingga komitmen kepala sekolah bersama-sama dengan guru yang ada di SMK untuk iuran bersama dengan memberikan uang transport kepada anak tersebut, agar tidak putus sekolah, tetap belajar sampai lulus, karena selama menjadi siswa tidak pernah membuat ulah atau catatan buruk di SMK.

”Anak ini pintar dan semangat belajarnya tinggi, namun terkendala pada transport, akhirnya sepakat dari guru yang ada lalu menyisihkan infaq dan jariyah kepada anak tersebut, dengan harapan bisa membantu biaya transportasi termasuk uang sakunya, pihak sekolah juga membebaskan biaya uang gedung dan lainnya, hanya uang yang dari dana GKB APBD, tetap dibayarkan ke sekolah karena sebelumnya pihak sekolah memberikan talangan semua kebutuhan baju, seragam, dan buku, saat dana sudah cair lalu sebagian dibayarkan, dan sisanya dibawa ke anak untuk membantu keperluan lainnya,” kata Mardiyanto saat menyampaikan kisahnya kepada semua pengurus FMPP Desa Wanatirta kemarin, Kamis (18/6/2020).

Mardiyanto ini adalah sosok Kasek SMK Ma’arif NU Paguyangan yang peduli dan selalu proaktif ketika ada anak GKB yang mau belajar di sekolahnya.

Kepada keempat anak GKB yang tahun ini dinyatakan lulus, pihaknya meminta agar tetap bisa melanjutkan kuliah atau bekerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Mardiyanto mengatakan, dirinya sangat senang karena masih ada orang tua yang mempunyai kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk anak-anak mereka.

Salah satu wali murid Tarmo, merasa bersyukur karena harapan agar anaknya melanjutkan sekolah sudah terwujud.

Desa Wanatirta adalah salah dari 7 desa intervensi replikasi kegiatan Pendidikan Untuk Semua Kerjasama UNICEF-ITB Semarang-Pemkab Brebes tahun 2020.

Pendamping Anak ATS Lidia Alfi dan Ikmah membenarkan bahwa pada tahun 2017, telah mendampingi anak-anak yang berasal dari Dukuh Kedawung, Desa Wanatirta Kecamatab Paguyangan, Kabupaten Brebes yang diberi kesempatan untuk kembali bersekolah. She

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Ganjar Targetkan Stadion Jatidiri Selesai 2021, CEO PSIS Berikan Apresiasi

Menag Minta Maaf Keputusan Sepihak Pembatalan Haji