JAKARTA (Jatengdaily.com)– Masa pandemi COVID-19 diharapkan akan segera berakhir. Pemerintah saat ini tengeh melakukan uji vaksin dan akan segera memproduksinya.
Diharapkan, pada awal tahun 2021 nanti, masyarakat Indonesia pun bisa diimunisasi. Hal ini dikatakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick mengatakan imunisasi massal ini pastinya, setelah vaksinnya ditemukan.
Dan saat ini dalam tahap uji coba dan telah disuntikkan pada relawan. ‘’Imunisasi massal akan dilakukan pada 2021 setelah vaksin COVID-19 ditemukan, kata Erick dalam diskusi virtual yang bertajuk Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit, yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (15/8/2020).
Dia berharap, setelah dilakukan imunisasi perekonomian Indonesia perlahan bisa bangkit. Menurut dia, langkah pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi corona bahkan lebih baik dari negara-negara tetangga, bahkan negara maju lainnya.
Salah satu parameternya, tingkat penyembuhan pasien corona yakni 65-69 persen di mana dinilai masih jauh lebih baik dibanding negara lain, termasuk Amerika Serikat, India dan Rusia.
Seperti diketahui, saat ini tengah dilakukan uji klinis dengan penyuntikan kepada relawan untuk uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Tahapan itu merupakan uji klinis tahap ketiga atau yang terakhir sebelum vaksin diproduksi secara massal.
Adapun, penyuntikan akan dilakukan kepada 1.620 relawan yang ditargetkan semua uji klinis, termasuk otorisasi dari BPOM, akan tuntas pada Januari 2021.
Uji klinis ini menggandeng Bio Farma yang bekerja sama dengan lembaga Sinovac asal China dan sudah mencapai uji klinis hingga tahap ini.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan kapasitas maksimal saat ini 100 juta vaksin pada Desember 2020. Bio Farma siap menambah kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis sehingga mencapai jumlah 250 juta dosis. She
GIPHY App Key not set. Please check settings