in

90 Persen Guru di Demak Sudah Divaksin, Dinas Dikbud Terapkan Blended Learning di Sekolah

TKIT dan PAUD AZ Zahra Demak mengukur suhu badan siswa-siswinya yang masuk sekolah dengan blended learning, sebagai bagian dari penerapan prokes sekaligus edukasi pada anak didik pentingnya menerapkan 5 M sejak dini. Foto: rie

DEMAK (Jatengdaily.com) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Demak menerapkan blended learning pada PAUD, SD hingga SMP. Hal tersebut mendasar pada SE Nomor 420/2279 tentang pelaksanaan penilaian akhir tahun (PAT) 2020/2021 dan kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun pelajaran 2021/2022 ditambah jumlah guru yang telah divaksinasi mencapai 90 persen.

Sebagaimana SE Nomor 420/2279 pembelajaran secara blended learning dimulai 24 Mei 202. Yakni pemberlakukan kehadiran maksimal 50 persen dari total jumlah siswa saat kelas tatap muka. Sedangkan 50 persen sisanya belajar secara online atau dalam jaringan (daring).

Jumlah mata pelajaran atau mapel maksimal dua mapel per hari, dengan durasi waktu KBM maksimal empat jam pelajaran. PAUD maksimal 30 menit setiap mapel, SD 35 menit, SMP 45 menit. Waktu istirahat maksimal 10 menit.

Pelaksanaan sekolah menyiapkan sarpras protokol kesehatan seperti alat ukur suhu tubuh atau thermo gun, menyediakan sarana cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, disinfektan, serta mengoptimalkan satgas tindak disiplin prokes.

Pada saat sama anak didik diwajibkan memakai masker dan face shield. Membawa bekal dari rumah, dan melarang kantin sekolah buka. Jika orang tua tidak setuju tetap melayani PAT secara jarak jauh atau daring.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Demak H Eko Pringgolaksito menyampaikan, sejak dilaksanakan pada 24 Mei hasil evaluasi terhadap pelaksanaan blended learning cukup bagus. “Alhamdulillaah blended learning berjalan lancar dan aman. Protokol kesehatan (prokes) dilaksanakan ketat di sekolah, dan akan kami pantau terus,” ujarnya, Jumat (4/6/2021).

Vaksinasi guru yang sudah mencapai 90 persen, semakin manambah keyakinan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Dikbud untuk menyiapkan penilaian akhir tahun (PAT) 2020/2021. Lanjut dengan persiapan tahun pelajaran baru 2021/2022.

“Vaksinasi untuk guru sudah mencapai 90 persen. Mohon dukungan semua warga pendidikan, orang tua dan masyarakat untuk disiplin prokes,” kata Eko Pringgolaksito.

Lebih lanjut disampaikan, pasca PAT dengan penerimaan rapor kenaikan kelas, libur sekolah sampai dengan tahun pelajaran baru 2021/2022, dan masuk pada 12 Juli 2021 dilakukan pertemuan tatap muka (PTM) dengan blended learning. Persiapan ulang tentang itu sedang berlangsung, sekaligus persiapan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada 11-14 Oktober 2021.

Mengenai hal tersebut, Ketua DPRD Demak H Fahrudin BS menyambut positif. Dikatakan, sekolah model daring tidak akan membuat anak menjadi pandai, sebab tidak semua anak mampu memahami materi pelajaran secara virtual.

“Maka itu saya sangat mendukung diberlakukannya blended learning, yang terpenting tetap dijaga prokesnya dengan ketat dan akan lebih baik lagi bila diadakan alat G-nose,” ujarnya.

Mengenai pengadaan alat deteksi COVID-19 sederhana tersebut, menurut politisi PDIP itu bisa dilakukan secara gotong-royong. Atau jika memungkinkan bisa dialokasikan melalui APBD. rie-yds

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PGN Perkuat Kompetensi Inspektur Bejana Tekan di PPSDM Migas

Boyolali Targetkan Produksi Padi 160 Ribu Ton hingga Akhir Tahun