in

Banjir di Demak, Warga Tak Mengungsi

Kawasan pemukiman di Desa Sumberrejo Bonang Demak tergenang hingga setinggi paha orang dewasa, imbas banjir limpas Sungai Tuntang. Foto: rie

DEMAK (Jatengdaily.com) – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Demak di awal tahun ini terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang. Hujan lebat di wilayah Kabupaten Semarang dan sekitarnya pada Kamis (31/12/2020) petang menjadikan debit Sungai Tuntang meningkat. Imbasnya, air sungai limpas di 12 desa di Kabupaten Demak, Jumat (1/1/2021).

Bahkan air yang mengalir deras dari hulu ke hilir itu menggerus beberapa titik tanggul kritis, hingga jebol di Desa Kembangan Kecamatan Bonang. Karenanya ratusan rumah di wilayah hilir ini pun turut terendam banjir dengan ketinggian bervariasi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak HM Agus Nugroho LP menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. “Hanya kerugian material yang kini sedang dalam proses inventarisasi. Bahkan meski kawasan pemukiman terendam banjir limpas, tak sampai ada pengungsian,” ujarnya.

Warga masih bertahan di dalam rumah, karena ketinggian banjir bervariasi antara 15-50cm. Meski demikian tim siaga bencana gabungan sejumlah elemen membantu mensuplai bahan makanan kepada warga terdampak. Baik berupa bahan mentah, maupun olahan dalam bentuk nasi bungkus.

Adapun desa terlimpas debit Sungai Tuntang yang meningkat adalah Desa Sidoharjo dan Trimulyo Kecamatan Guntur, serta Kalianyar Wonosalam. Selain itu Desa Ploso, Pulosari, Rejosari, Wonoagung dan Tambak Bulusan yang kelimanya ada di Kecamatan Karangtengah.

Selain itu Desa Kalikondang Kecamatan Demak. Juga Desa Sumberrejo, Kembangan, dan Morodemak Kecamatan Bonang.

Karena terus menerus tergerus akhirnya tanggul Sungai Tuntang jebol di Desa Kembangan Bonang, Demak. Foto : ist

Akibat air limpas itu, selain areal persawahan dan tambak tergenang air, sebangian juga telah meluas ke rumah warga. Sementara fasilitas umum yang turut terendam banjir sedang dalam pendataan tim.

Untuk tanggul yang limpas penanganan daruratnya menggunakan tumpukan sak berisi pasir atau material tanah. Sehubungan itu warga membutuhkan bantuan belasan ribu sak plastik.

Sedangkan tanggul yang jebol di Desa Kembangan Bonang dengan volume panjang 30 meter, kedalaman dan lebar masing-masing lima dan enam meter sejauh ini belum bisa ditangani. Karena membutuhkan alat berat untuk menumpuk material penutup bagian yang amblas. rie-yds

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Penggalan Waktu dan Evaluasi Penyadaran Diri

Dari Samarinda, Almarhum Habib Ja’far Al Kaff Dimakamkan di Kudus