in

Dua Ketua DPC Partai Demokrat di Jateng Pendukung KLB Dipecat

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah Joko Haryanto. Foto: adri

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Isu kudeta di tubuh Partai Demokrat merembet ke Jawa Tengah. Dua Ketua DPC Partai Demokrat di Jawa Tengah dipecat dari jabatannya karena dianggap mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kedua Ketua DPC yang dicopot dari jabatannya tersebut yakni, Ketua DPC Partai Demokrat Blora, Bambang Susilo dan DPC Kabupaten Tegal Ayu Palaretin.

Untuk sementara jabatan Ketua DPC di dua daerah tersebut diemban pejabat sementara atau Plt. Untuk Plt Ketua DPC Blora Tety Indarti sedangkan DPC Kabupaten tegal Khurotul Janah.

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah Joko Haryanto Selasa (23/2/2021) mengatakan, pencopotan dua ketua DPC sebagai bentuk ketegasan partai. Karena mereka sudah diingatkan namun tak mengindahkannya.

“Semua kader harus patuh dan bersama untuk membesarkan partai. Bukan malah memperkeruh keadaan dengan menghembuskan isu KLB. Itu kan justru ngrecoki,” katanya.

Ia menambahkan, di tengah kondisi sekarang tentu semua kader harus tegak lurus. Ia memastikan, Jateng semua solid untuk mendukung kepemimpinan AHY. Sebagai ketum, sosoknya memang dibutuhkan untuk menarik suara milenial. “Jateng satu suara solid mendukung AHY, untuk bareng membesarkan partai dan mengabdi kepada masyarakat,” tegasnya.

Salah satu Deklarator Partai Demokrat ini tidak menampik isu KLB membuatnya risih. Terutama justru yang menggaungkan kader-kader senior, atau mereka yang sudah tidak di lingkaran partai. Ia meminta kader senior tak perlu membuat gaduh. Justru mereka harus bisa memberikan suri tauladan dan sumbangsih pemikirian untuk partai dan bangsa. “Tidak perlu ribut, jika tidak mau bersama lebih baik hengkang,” ujarnya.

Joko Haryanto menegaskan, Demokrat bukan partai keluarga. Buktinya, sebelum AHY, posisi Ketum dijabat orang-orang di luar keluarga SBY. Jika ada yang mengatakan demokrat partai keluarga, mereka tidak paham sejarah partai. “Tidak ada istilah partai keluarga. Justru di luar sana ada partai yang hanya itu-itu saja tidak masalah,” ujarnya.

Menurut dia, AHY memang sosok yang dibutuhkan saat ini. Muda, energik dan memiliki pemikiran yang matang. Kondisi itu sangat bagus untuk menggaet kalangan milenial. Jadi kader yang senior harus mendukung. Bukan malah membuat isu dan membuat gaduh di internal partai.

Ia juga meminta orang-orang di luar Demokrat, tidak perlu mengurusi partai berlambang mercy tersebut. Ada beberapa mantan kader yang terus mengusik. “Kami tetap solid untuk mendukung mas AHY. Sosoknya memang dibutuhkan partai saat ini di tengah era milenial,” tambahnya. adri-yds

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Pelantikan Tanpa Perayaan Khusus, Wali Kota dan Wawali akan Bagikan 5.000 Nasi Bungkus

Stasiun Tawang Banjir Lagi, Perjalanan KA Kembali Terganggu