Loading ...

IPHI Jateng Deklarasi Perkuat Program Jogo Tonggo

0
iphi

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara kunci webinar dan deklarasi IPHI Jateng ‘’Peduli Jogo Tonggo’’. Foto:dok IPHI

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PW IPHI) Jawa Tengah, H Harsono MBA, belum lama ini mendekalarasikan penguatan Jonggo Tonggo. ‘’Deklarasi ini dalam rangka membantu pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli 2021, kata Harsono kemarin. Deklarasi tersebut dibacakan bersamaan dengan webinar yang diselenggarakan oleh Ketua Biro Kesehatan dan Lingkungan Hidup IPHI Jateng.

‘’Dalam rangka ikhtiar nyengkuyung ikut berpartisipasi dalam menanggulangi Covid-19, kami Pengurus dan Anggota IPHI Jawa Tengah berkomitmen untuk ikut berkontribusi, berkolaborasi, berkoordinasi dan bersinergis dengan program pemerintah, dinas kesehatan dan Satgas Jogo Tonggo,’’ kata Harsono.

Beberapa langkah yang dilakukan IPHI Jateng yaitu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Satgas Jogo Tonggo dan Puskesmas dalam upaya penanganan isolasi penderita Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan.

Memberikan panduan bagi orang yang sedang menjalani isolasi dirumah dan keluarga yang tinggal satu rumah, IPHI membantu orang yang sedang menjalani isolasi mandiri tercukupi kebutuhan logistiknya.

‘’Menginventaris anggota IPHI yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan baik dokter atau perawat bisa berkolaborasi dengan puskesmas dalam penanganan Covid-19 di rumah isolasi,’’ katanya.

Webinar dimoderatori Dr dr Sutopo Patria Jati MM MKes, Dirut Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) yang juga Sekretaris Biro Kesehatan dan Lingkungan Hidup IPHI Jateng. Menampilkan pembicara dr H Masyhudi AM MKes, Dirut RSI Sultan Agung Semarang sekaligus Ketua Biro Kesehatan dan Lingkungan Hidup IPHI Jateng dan Rektor UIN Walisongo Prof Dr H Imam Taufiq MAg. Imam Tufiq yang juga Wakil Ketua I IPHI Jateng.
Membantu Pemerintah

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam pidato kuncinya mengharapkan anggota IPHI membantu pemerintah daerah, khususnya yang berada pada zona merah. ‘’Lakukan edukasi kepada masyarakat terkait Covid-19. Biasanya kalau yang ngomong itu pemerintah rak digugu, tapi kalau yang ngomong itu kiai, ulama dan tokoh agama, masyarakat akan banyak yang ngikut,’’ katanya.

Ganjar juga minta IPHI menyosialisasikan disiplin protokol kesehatan dalam beraktifitas dan ikut sukseskan program vaksinasi Covid-19. ‘’Semoga melalui ikhtiar kita ini, Covid-19 segera sirna dari bumi Indonesia. Mari kita kembali tingkatkan kewaspadaan. Terus terapkan protokol kesehatan dimanapun kita berada sembari permohon kepada Allah Swt agar pandemi ini segera berlalu,’’ katanya.

Dirut RSI Sultan Agung Dr Masyhudi MKes mengatakan, menyikapi Covid-19, ada kelompok esktrem kiri dan kanan. ‘’Ekstrem kiri menganggap Covid tidak ada. Dia bebas keluar rumah, ke mana-mana tanpa memakai masker, berkerumun, sering makan bersama

Ketemu teman berangkulan, cipika-cipiki dan lain-lain. Sikap ini sangat membahayakan untuk diri sendiri dan orang lain. Ekstrem kanan menyikapi Covid dengan ketakutan dan kepanikan yang luar biasa. Hanya berdiam di rumah, bahkan hanya di dalam kamar. Tidak berani ketemu siapapun, tidak berani bekerja. Sikap ini sangat membahayahan terutama untuk diri sendiri,’’ katanya, Masyhudi mengajak warga bersikap tenang tidak panic tetapi jangan menggampangkan.

Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq mengatakan, para ulama klasik dari berbagai disiplin ilmu khususnya kedokteran telah berbicara panjang mengenai thaun dan waba’ sejenis wabah virus. ‘’Ibnu Sina di dalam Kitab AlQanun fi al-Thibb, para pakar Hadist juga panjang lebar menjelaskan pandemi dengan kata kunci Thaun dan Waba’. Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqallani misalnya menulis Badzlu alma’un fi fadl al-Tha’un. Al-Hafidz Jalal al-Din al-Suyuthi juga panjang lebar menjelaskan pandemi dalam kitabnya Ma Rawa (hu) alWa’un fi Akhbar al-Tha’un.

Dalam kitab tersebut al-Suyuthi misalnya dengan gamblang menjelaskan urgensi karantina. Bahkan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz juga punya pengalaman menghadapi wabah penyakit,’’ kata Imam Taufiq.

Wakil Ketua IPHI Jateng Drs Nur Fauzan Ahmad MA menyampaikan sosialisai gerakan IPHI peduli penanggulangan Covid-19. IPHI Jateng juga menerbitkan buku panduan IPHI Jogo Tonggo, Menurut Fauzan, buku tersebut disusun oleh Dr dr Sutopo Patria Jati MM MKes, dr Ratnawati MKes, dr Masyhudi AM MKes dan Dr Mardliyah SKM MKes dengan pengarah Drs HM Fauzan Nur Ahmad MA. Dia berharap buku tersebut bermanfaat sebagai panduan warga menghadapi PPKM Darurat. st

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version