SLEMAN (Jatengdaily.com) – Komisi D DPRD Jateng melihat lokasi yang bakal dibebaskan untuk pembangunan Tol Jogja-Solo, Selasa (5/10/2021). Berlokasi di Desa Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman, rombongan DPRD melihat langsung lokasi yang saat ini sudah mulai dibebaskan.
Di sana, Ketua komisi D Alwi Basri beserta rombongan disabut Ahmad Izzi selaku Corporate Communication PT Jogjasolo Marga Makmur (JSMM).
“Komisi D memastikan bahwa pekerjaan proyek Solo – Jogja berjalan dengan lancar dan pembebasan lahan juga tengah berjalan, Semoga harapan kami di tahun 2023 sudah bisa dioperasikan” tutur legislator PDI Perjuangan.

Proyek yang diestimasikan rampung pada 2023 ini terbagi menjadi tiga seksi . Basri menyebutkan pada seksi I, tol Solo-Jogja dimulai dari Kartasura (Sukoharjo) sampai di Desa Purwomartani (Sleman/DIY). Disebutkan pula pada ruas Seksi I terbagi menjadi empat bagian ruas yakni, Kartasura-Karanganom; Karanganom-Klaten Kota; Klaten kota-Prambanan, dan Prambanan-Purwomartani. Pada Seksi I ruas Kartosuro Solo-Purwomartani sepanjang 35,64 km.
Dalam penjelasannya, Ahmad Izzi menyampaikan mengenai kebutuhan lahan untuk seksi I seluas 5.493.290 m2, dengan 6.791 bidang dan estimasi uang ganti rugi sebesar Rp 5,7 triliun.
Pada tahun ini proses pembebasan lahan tengah dilakukan. Ia pun berharap kepada seluruh masyarakat yang terkena dampak pembangunan jalan tol supaya bekerja sama agar proyek pembangunan terus bisa lancar, mengingat dana yang dikucurkan pemerintah tidak sedikit.
“Proses pembebasan lahan sedang berlangsung di sini, dan akan langsung dilanjutkan dengan pembangunan fisik. Kami mohon dukungan kepada DPRD Provinsi Jawa Tengah, seluruh masyarakat dan stake holder yang ada, agar pembangunan ini terus bisa berjalan lancar, sukses dan aman,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui selain seksi I, selanjutnya untuk Seksi II Ruas Purwomartani-JC Sleman 21,36 km; dan Seksi III: Ruas JC-Purworejo 38,57 km, dengan dilengkapi 10 pintu tol yakni Kartasura, Karanganom, Klaten, Prambanan, Purwomartani, Gamping, Sentolo, Wates, Kulonprogro, dan Purworejo.
Proyek jalan tol sepanjang 96,574 km itu akan melewati tujuh kabupaten yakni Karanganyar, Boyolali, Klaten, Sleman, Bantul, Kulonprogro, dengan pintu keluar (exit) terakhir di perbatasan Purworejo.st