in

Pembangunan Infrastruktur Sangat Dibutuhkan Masyarakat

PEKALONGAN (Jatengdaily.com) – Terhambatnya pembangunan infrastruktur akibat kondisi pandemi Covid-19 menjadi topik hangat dalam acara ‘Spesial Dialog Parlemen’ di Lobby Hotel Horison Kota Pekalongan. Dalam dialog itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Sukirman mengakui adanya hambatan tersebut karena sekitar Rp 2,5 triliun alokasi untuk infrastruktur di-refocusing dalam upaya penanganan Covid-19 di Jateng pada 2020.

“Kami (DPRD) mengakui, sebelum terjadi pandemi, proyek infrastruktur terus berjalan di Jateng. Seperti halnya Pemkab Pekalongan yang mengebut proyek infrastruktur sampai ada slogan ‘Jalane Alus, Rejekine Mulus. Dari situ menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur tersebut untuk kesejahteraan rakyat,” kata Legislator PKB, Senin (22/03).

Sukirman bersama Asip Kholbihi dan Dinas PU BMCK Provinsi Jateng dalam ‘Spesial Dialog Parlemen’ di Hotel Horison Kota Pekalongan, membahas pembangunan infrastruktur. Foto:humas

Ia berharap, jika ada refocusing tahap kedua, alokasi untuk infrastruktur tidak dialihkan sepenuhnya. Karena, menurut dia, sektor infrastruktur sangat dibutuhkan masyarakat, terutama perbaikan/ peningkatan jalan dan jembatan.

“Diharap, proyek tetap terbangun dan terpelihara karena pembangunan itu menyangkut mobilitas dan akses masyarakat. Harapannya pula, jalan-jalan di desa bisa lancar sehingga ke depan semua jalan bisa tertangani dengan baik,” harapnya.

Pembicara lainnya, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi juga mengakui kondisi pandemi menghambat proyek infrastruktur, terutama jalan. Sebelum terjadi pandemi, proyek jalan di Kabupaten Pekalongan progresnya mencapai 97%.

“Mungkin, jika tidak ada pandemi, maka bisa mencapai 100 persen pembangunannya. Kami punya slogan ‘Jalane Mulus, Rejekine Mulus, Jalane Padhang, Rejeki Padhang’. Karena, kami menilai proyek jalan itu sangat bermanfaat untuk pemberdayaan ekonomi,” kata bupati.

Menanggapi soal pembangunan infrastruktur di saat pandemi, Rudi Widiatmanto selaku Kabid Rancang Bangun & Pengawasan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga & Cipta Karya (PU BMCK) Provinsi Jateng mengakui alokasi untuk proyek infrastruktur direfocusing dalam rangka penanganan Covid-19. Ia menyadari saat ini banyak jalanan rusak akibat faktor hujan. “Untuk saat ini, penanganan jalan rusak, sementara dengan penambalan dulu,” kata Rudi.

Tidak hanya penambalan, pihaknya juga sudah memulai proyek peningkatan jalan pada tahun ini di beberapa titik, dari 2.500 km Jalan Provinsi. Ia berharap proyek tersebut bisa selesai atau setidaknya dapat dilalui menjelang masa mudik lebaran pada tahun ini.

“Jadi, ada beberapa titik proyek jalan yang sedang dikerjakan. Jika belum selesai, maka dihentikan sementara menjelang lebaran dan dilanjutkan kembali usai Ramadan,” ucapnya. st

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Menghargai Air Menghargai Kehidupan

Lea Kostra Baru Pede Masuk Dapur Rekaman Setelah Punya 4 Anak