Selamat Datang Bulan Ramadan

Oleh Ahmad Rofiq
PADA kesempatan yang berbahagia ini, meskipun kita masih tetap waspada dan prihatin karena Pandemi Covid-19 hingga setahun lebih ini, masih juga mengancam dan belum hilang dari bumi Indonesia ini, mari kita terus memuji dan bersyukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla, yang terus melimpahkan kasih sayangnya pada kita semua, yang karenanya, kita sehat afiat dan dapat bersama-sama bergembira menyambut hadirnya bulan suci Ramadhan.
Shalawat dan salam mari terus kita senandungkan untuk Baginda Rasulullah Muhammad saw, Semoga meluber pada keluarga, sahabat, tabiin, dan kita semua. Semoga semua urusan kita dimudahkan oleh Allah dan di akhirat nanti kita mendapat syafaat beliau. Amin. Mari kita jadikan momentum menyambut kehadiran bulan Ramadhan ini, guna meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita. Karena inilah bekal terbaik di hadapan Allah SWT.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah per-Kamis, 8/4/2021 jam 12.00 Terkonfirmasi: Dirawat (Kasus Aktif) 6.021 (+644). Dalam 24 jam terakhir, masih ada penambahan sebanyak 644 orang terpapar. Terkonfirmasi: Sembuh 158.829 (+729). Terkonfirmasi: Meninggal 11.041 (+29). Di Kota Semarang sendiri data menunjukkan Terkonfirmasi (dirawat) 210, Sembuh 24.423, dan Kasus.
Meninggal 1.834
Bulan Ramadhan merupakan bulan berkah, bulan suci, penuh rahmat atau kasih sayang, penuh maghfirah, dan dilipatgandakannya pahala bagi hamba-hamba yang beriman dan berinvestasi memupuk pundi-pundi bekal ketaqwaan untuk bekal di alam keabadian kelak. Karena itu, semua orang, lembaga penyiaran, dan masjid-masjid berlomba-lomba menggelar hajatan besar untuk menyambutnya. Keberkahan bulan Ramadhan tidak saja dinikmati oleh umat Islam, akan tetapi semua warga negara Indonesia – apapun agama mereka — juga menikmati percikan dan pancaran keberkahannya.
Karena itu, sudah seharusnya sebagai hamba Allah yang beriman, merasa sangat bergembira dengan datangnya bulan Ramadahan. Mengapa kita harus bergembira? Rasulullah saw bersabda: “Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu (neraka) Jahim ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.
Ibnu Rajab Al-Hambali menjelaskan: “Bagaimana tidak gembira? seorang mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu-pintu surga. Tertutupnya pintu-pintu neraka. Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya para setan dibelenggu. Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini (Ramadhan)”.
Sudah barang tentu kegembiraan itu harus dijaga, dengan menjalankan ibadha puasa. Karena ibadah puasa adalah ibadah hamba-hamba Allah yang jujur dan benar-benar mengharapkan ridha Allah dan menjadi hamba-hamba yang bertaqwa. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-baqarah (2): 183).
Rasulullah saw menegaskan: (Riwayat) dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan, karena keimanan (kepada Allah) dan muhasabah diampuni dosa-dosanya yang lalu” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itulah, mari kita persiapkan diri dengan sebenar-benarnya dengan spirit memperkuat dan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, semoga kita diberi umur panjang, sehat wal afiat, dan dapat menjalankan ibadah puasa dengan kekhusyu’an dan keikhlasan. Insyaa Allah dengan kesiapan jiwa, hati, dan fikiran kita, maka keberkahan akan dilimpahkan oleh Allah, dan kita merasa ada kenikmatan dalam keimanan dan ketaqwaan kita. Amin, ya Rabbal alamin.
Guru Besar Hukum Islam Pascasarjana UIN Walisongo, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah, Direktur LPPOM-MUI Jawa Tengah, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rumah Sakit Islam-Sultan Agung (RSI-SA) Semarang. Jatengdaily.com–st