in

Wali Kota Siapkan Anggaran Pemugaran Makam Kiai Sholeh Darat

Plt Kabag Kesra Ali Sofyan mewakili Wali Kota Semarang menyampaikan penjelasan rencana pemugaran makam KH Sholeh Darat dalam acara Bahtsul Masail Diniyah (Pembahasan Masalah-masalah Agama) di Hotel Pandanaran, Semarang, belum lama ini. Foto:ist

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah menyiapkan anggaran untuk memugar makam guru bangsa KH Sholeh Darat di pemakaman umum Bergota, Randusari, Semarang Selatan.

Dalam acara Bahtsul Masail Diniyah (Pembahasan Masalah-masalah Agama) yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Komunitas Pecinta Kiai Sholeh Darat (Kopisoda) dan Dzuriyah Keluarga KH Sholeh Darat, Plt Kabag Kesra Ali Sofyan mewakili Wali Kota Semarang membenarkan hal itu.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Dinperkim) Kota Semarang H Ali ST MM belum bersedia menjelaskan anggaran yang disiapkan untuk membangun makam guru KH Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama dan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah itu. Bahkan Wali Kota Semarang juga menyiapkan anggaran untuk pemugaran makam Sunan Pandanaran pendiri Kota Semarang dan Sun An Ing di kompleks Sunan Kuning, Semarang Barat.

‘’Bahtsul Masail Diniyah diselenggarakan untuk mendengarkan penjelasan dan kajian para alim ulama tentang rencana pemugaran makam KH Sholeh Darat,’’ kata Ali Sofyan. Sebab sebelum ada rencana pemugaran tersebut ada keinginan sejumlah pihak untuk memindahkan makam KH Sholeh Darat ke tempat yang lebih layak, misalnya di sebelah barat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jalan Gajahraya Semarang. ‘’Para Kiai keberatan kalua harus memindahkan makam,’’ katanya.
Haul Akbar

Ali Sofyan menjelaskan, Pemerintah Kota Semarang juga telah menyiapkan sejumlah anggaran untuk menyelenggarakan haul (upacara ulang tahun wafat) sejumlah wali dan tokoh ulama di Kota Semarang.

‘’Sementara yang terjadwal baru 10 tempat yaitu haul Sunan Pandanaran Mugas, Kiai Sholeh Darat di Bergota, Kiai Cagak Luas ( Syech Sulaiman) Patemon Pati, Habib Hasan bin Thoha di Jalan Duku Lamper, Habib Thoha Depok (Mbah Depok), Mbah Sunan Terboyo di Gayamsari, Syekh Djumadil Qubro di Terboyo Kulon. Kiai Dardak di Ponpes Luhur Kedondong Wonosari Ngaliyan, Kiai Sajad di Sendangguwo dan Sun Ang lng.di Kalibanteng Kulon. Yang terakhir masih menunggu kepastian informasi dari para ulama,’’ katanya.

Bahtsul Masail yang dipimpin Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kota Semarang Sa’dullah menyetujui rencana pemugaran makan KH Sholeh Darat.

Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Semarang H Sodri pada kesempatran itu menyatakan siap mengawal program penataan makam Mbah Sholeh Darat agar DPRD Kota Semarang menyetujui anggarannya dan memastikan tahun 2022 bisa dimulai pengerjaannya.

“Penataan prioritas adalah makam Kiai Sholeh Darat yang ada di Bergota, Semarang,” terangnya.

Menurutnya, Detail Engineering Desain (DED) telah dibuat oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Dinperkim) Kota Semarang dan dipaparkan dalam Haul ke-121 KH Sholeh Darat.

Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kota Semarang Sa’dullah menjelaskan, hasil bahtsul masail telah memutuskan makam KH Sholeh Darat boleh ditata. Desain yang disetujui adalah jalan masuk dan keluar jalur bawah.

“Para peserta menolak desain akses masuk dan keluar melalui jembatan layang. Adanya tangga dan eskalator akan mengharuskan menggali tanah. Itu berpotensi membongkar kuburan dan mengusik jenazah, hal mana dilarang dalam syariat Islam,” tegasnya.

Menurut Gus Sakdullah, panggilan akrab kiai muda berambut gondrong ini, ulama membolehkan menertibkan kuburan. Terlebih kuburan yang tidak terawat dan bangunan yang diharamkan yaitu kijing perlu ditertibkan.
“Contoh penataan kuburan menjadi tertib rapi adalah Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” terangnya.

Ketua PCNU Kota Semarang KH Anasom dan perwakilan keluarga keturunan KH Sholeh Darat Agus Taufiq dalam acara tersebut menyampaikan, selain menata bangunan makam, pemerintah juga perlu membentuk struktur pengelola makam. Nantinya pengelola ini mengatur masalah parkir, masalah kotak amal, dan mengurus kebutuhan kenyamanan peziarah.

“Keluhan para peziarah selama ini adalah adanya pemalakan oleh preman di lokasi parkir dan ketidaknyamanan pengunjung oleh penjaga kotak amal maupun pengemis. Perlu segera dibentuk pengelola makam,” tutur keduanya saling menguatkan. st

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Silaturrahmi Idul Fitri 1442 H, Dirut SG Apresiasi Kinerja Karyawan

Wagub Harapkan JQH Bantu Pemahaman Alquran Secara Utuh