BOYOLALI (Jatengdaily.com) – Sebanyak 15.477 jemaah calon haji dari Jateng dan DIY akan berangkat melalui Asrama Haji Donohudan di Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Jumlah jemaah haji tersebut terbagi dalam 43 kelompok terbang (kloter).
Jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan tahun 209 lalu, karena pembatasan kuota dari Arab Saudi menyusul pandemi COVID-19. Pada tahun 2019 jemaah haji asal Jateng dan DIY yang diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 34.940 orang. Mereka diberangkatkan dalam 97 kloter.
Baca Juga: Kloter Pertama Berangkat 4 Juni, Inilah Layanan bagi Jemaah Haji 1443 H
Kepala Unit Pengelolaan Asrama Haji Donohudan Bambang Sumanto di Boyolali, Senin (23/5/2022) mengatakan, para jemaah haji tersebut rencananya mulai masuk Asrama Haji Donohudan pada 3 Juni 2022.
Mereka akan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Bandara Adi Soemarmo pada tanggal 4 Juni. Pemberangkatan dibagi dua gelombang, yakni gelombang pertama terdiri dari 21 kloter dan gelombang kedua terdiri dari 22 kloter. Direncakanan jamaah haji akan pulang pada tanggal 16 Juli 2022 sampai dengan 14 Agustus 2022
“Untuk tahun 2022 ini untuk Jawa Tengah dan DIY sejumlah 15.477 calon jemaah yang terbagi untuk Provinsi Jawa Tengah ada 13.776 selebihnya ada dari Yogyakarta terbagi dalam 2 gelombang 43 kloter,” katanya dilansir laman pemkab boyolali.
Saat ini Asrama Haji Donohudan terus dilakukan persiapan penerimaan jemaah. Di antaranya pembersihan lingkungan asrama, pengecetan gedung dan pengecekan kelengkapan ruang tidur bagi calhaj. Tahapan persiapan untuk saat ini sudah 85 persen dan ditargetkan pada tanggal 25 Mei 2022 sudah selesai.
Menurut Bambang Sumanto, pihaknya akan menggunakan Gedung Makkah tiga lantai dengan kapasitas 380 tempat tidur di setiap lantai atau total 1.140 tempat tidur. Meski dirasa cukup, pihaknya tetap mencadangkan tempat tidur di lantai 2 dan 3 Gedung Madinah untuk menampung calhaj yang akan masuk asrama.
Hingga saat ini lantai 1 di gedung tersebut masih digunakan untuk Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) meskipun sejak September 2021 sudah tidak ada pasien COVID-19. Dan untuk lantai satu Gedung Madinah akan diperuntukan untuk satgas haji.
“(RSDC) belum dicabut karena posisi belum endemi masih pandemi. Namun karena saat ini sudah tidak ada pasien. Dan juga perlu diketahui kita juga selalu prokes. Termasuk untuk penyemprotan disinfektan untuk ruang ruang, baik untuk ruang pasien untuk petugas maupun untuk kamar kamar yang kosong,” katanya. yds