in

Agar Wayang Digemari Masyarakat Perlu Kolaborasi dengan Dunia Digital

KEBUMEN (Jatengdaily.com) – Dialog Media Tradisional (Metra) dengan pembicara Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Ferry Wawan Cahyono, Bupati Kebumen Arif Sugianto, dan Kepala Desa Tlogowulung Paerisan Akbar menjadi pembuka pagelaran Wayang Kulit Ki Dalang Soenarko Hadi. Acara itu dilaksanakan di halaman SDN Tlogowulung Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, baru-baru ini.

Animo masyarakat mengikuti dialog dan wayang dengan lakon ‘Semar Bangun Khayangan’ cukup tinggi. Hal itu mengingat pementasan seni tradisional sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

Dalam dialog, Ferry mengakui bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak di dunia perdalangan. Untuk bertahan hidup, ada yang ngamen di media sosial, bahkan ada yang menjual dan menggadaikan peralatannya.

“Kita belajar untuk lebih kreatif dan menciptakan inovasi-inovasi, salah satunya dengan berkolaborasi dengan dunia digital dan teknologi. Dan pastinya, untuk menjadikan pertunjukan wayang lebih baik lagi dan digemari masyarakat,” ujar Mas Ferry, panggilan akrab di kalangan masyarakat Kebumen.

Arif Sugianto dalam kesempatan yang sama menyatakan, selaku Bupati Kebumen, tetap berusaha memberikan dukungan pada pelaku kesenian. Selama pandemi, pembinaan tetap terus dilakukan meskipun ada larangan pementasan.

Rangkaian kegiatan Dialog Metra oleh Ferry Wawan Cahyono di Tlogowulung Kebumen, baru-baru ini. Foto:dok

“Sebagai kepala daerah, memiliki kewajiban nguripke, ngurupke, ngguyubke kesenian tradisional Jawa terlebih kesenian yang ada di Kabupaten Kebumen. Di Kebumen memiliki beberapa kesenian yang perlu dilestarikan seperti jaran kepang, campursari, calung, dan wayangkulit. Hal itu akan memberikan semangat tersendiri untuk terus nguri-uri kebudayaan tradisional Kebumen. Terimakasih kepada DPRD Provinsi Jateng khususnya Mas Wakil Ketua DPRD, Mas Ferry ini akan keliling ke desa-desa di Kebumen nganake wayangan semalam suntuk dan ini menjadi yang perdana di desa Tlogowulung Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen,” canda Arif.

Dikatakan pula, pementasan wayang kulit itu sekaligus menumbuhkan kembali ekonomi rakyat dimana masyarakat setempat bisa ikut berjualan meramaikan kegiatan tersebut. Diharapkan, kegiatan seperti itu bisa menjadi rutinitas pagelaran yang ada di desa ini.st

 

Written by Jatengdaily.com

Selesaikan 104 Km, Ganjar Finish Tour de Borobudur Disambut Istri

Prodi D3 PTRWK Undip Berpartisipasi Penyelenggaraan Penataan Ruang di Kajen Pekalongan