Kalingansehati, Cegah DBD Ala Puskesmas Wedung I

DEMAK (Jatengdaily.com) – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius di sejumlah wilayah di Indonesia. Sebab peningkatan kasus DBD terus terjadi terutama saat musim hujan.

Kementerian Kesehatan RI mencatat, jumlah kumulatif kasus Dengue di Indonesia sampai dengan Minggu ke-22 tahun 2022 dilaporkan 45.387 kasus. Sementara jumlah kematian akibat DBD mencapai 432 kasus.

Termasuk di antaranya terjadi di Desa Buko Kecamatan Wedung. Kasus DBD di desa binaan Puskesmas Wedung I itu pada Maret hingga Oktober 2022 tercatat ada 18 orang. Bahkan kematian karena DBD dilaporkan sebanyak dua orang balita, masing-masing terjadi pada bulan Juni dan Agustus.

Kepala Puskesmas Wedung I dr Urip Suprihadi MKes melalui PJ DBD Nur Khalimah AmdKeb menyampaikan, penanggulangan DBD intensif digiatkan di wilayah kerja Puskesmas Wedung I seiring melonjaknya kasus DBD di Desa Buko. “Kasus DBD cukup tinggi di desa tersebut. Kenaikan signifikan, bahkan ada kematian karena DBD dua orang balita,” ujarnya didampingi Surveilans Solikha SKep Ners dan Promoter Kesehatan Puskesmas Wedung I Siti Nadhiroh SKM, Selasa (1/11).

Sehubungan itu lah Tim Gerak Cepat Puskemas Wedung I berinisiatif menciptakan Kalingansehati atau Kader Peduli Lingkungan Sehat dan Indah. Suatu inovasi dalam rangka pencegahan DBD di Desa Buko, dengan cara memutus mata rantai penularannya.

Dalam kegiatan tersebut, dengan tetap memperhatikan standar protokol covid-19, kader melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus terdiri. Meliputi menguras/membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ataupun penampungan air minum. Selanjutnya menutup rapat semua tempat penampungan air tersebut. Serta memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis dengan daur ulang.

Adapun yang dimaksud dengan PSN 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan. Seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan lotion anti nyamuk, memasang kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengurangi baju bergelantungan dalam rumah, serta memasang kawat kasa pada lubang jendela/ventilasi.

“Kabar baiknya sejak dilaksanakannya PSN 3M Plus ada penurunan kasus DBD di Desa Buko. Sehingga inovasi Kalingansehati dilanjutkan untuk memutus mata rantai penularan DBD. Bahkan wajib dilakukan secara masif, total dan berkesinambungan atau rutin pula di desa-desa lainnya agar berhasil optimal,” kata Nur Khalimah.

Lebih lanjut disampaikan, PSN berbasis masyarakat sangat perlu dilakukan karena dipandang lebih efektif dibandingkan pengasapan atau fogging. Sebab pengasapan hanya bersifat sementara dan hanya mematikan nyamuk-nyamuk yang sudah dewasa. “Bahkan semakin sering dilakukan pengasapan, nyamuk akan kebal,” tutupnya.st

Mungkin Anda juga menyukai