in

Kebakaran Pasar Brambang Karangawen Demak; 229 Kios/Los Hangus, Kerugian Rp 1,5 Miliar

Seorang pedagang mengais sisa barang di lapaknya di Pasar Brambang Karangawen yang ludes terbakar pada Kamis (20/1) dini hari. Foto: sari

DEMAK (Jatengdaily.com) – Curah hujan tinggi, bukan berarti melupakan kewaspadaan terhadap bencana kebakaran. Diduga akibat hubungan arus pendek listrik pada salah satu kios, Pasar Brambang Karangawen, Demak ludes terbakar, Kamis (20/1/2022) dini hari.

Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun diperkirakan kerugian material imbas kebakaran yang menghanguskan 229 kios dan los itu senilai Rp 1,5 miliar.

Baca Juga: Pedagang Pasar Brambang Karangawen Demak Direlokasi ke Lahan Bekas Terminal

Salah seorang saksi, Raswan menuturkan, diperkirakan api berasal dari bagian belakang pasar. “Api begitu cepat membesar. Sehingga selain dari Damkar Demak, kami juga meminta bantuan dari Grobogan dan Plamongan Indah,” ujar personel TRC BPBD Kabupaten Demak itu.

Petugas damkar saat berusaha memadamkan api yang menghanguskan Pasar Brambang Karangawen. Foto : ist

Meski belasan armada damkar berusaha menjinakkan si jago merah, namun api baru bisa dikuasai sekitar lima jam kemudian. Sehingga tersisa puing dan onggokan besi tua yang saling melengkung karena terbakar bara.

Alfiah (40) salah seorang pedagang mengaku pasrah adanya kebakaran yang pastinya tak terduga tersebut. Terlebih saat kejadian hujan juga deras mengguyur.

“Saya tak tahu nanti mesti berdagang di mana nantinya. Meski tak banyak merugi karena ayam ingkung dagangannya dimasak di rumah, namun sudah banyak pelanggannya yang biasa langsung njujug lapak saya jika butuh ingkung,” ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Demak Iskandar Zulkarnaen menjelaskan, jumlah kios dan los yang hangus terbakar 229 unit. Estimasi kerugian material akibat musibah kebakaran tersebut senilai Rp 1,5 miliar.

“Hasil pemeriksaan sementara petugas yang berwenang, kebakaran diduga berasal dari konsleting listrik pada salah satu kios bakso,” imbuhnya.

Sementara ini, lanjut Iskandar, kebakaran murni kecelakaan yang bersumber dari arus pendek listrik. Hal itu menjawab kecurigaan adanya unsur kesengajaan dibakar. Sehubungan kondisi pasar tradisional di area Karangawen itu yang terlihat banyak sudah tidak layak, sehingga perlu revitalisasi.

“Mengenai potensi kerugian daerah imbas berkurangnya kontribusi PAD dari retribusi pasar, sedang dalam penghitungan,” tutupnya. rie-yds

Written by Jatengdaily.com

Film Teater ‘Sutradara Ngekting Petang di Taman’ Mulai Tayang Akhir Januari

Mengejar Target Air Bersih untuk Semua