DEMAK (Jatengdaily.com) – Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan secara menyeluruh. Alasannya, pemeliharan gigi dan mulut yang baik dan benar mendukung terwujudnya kesehatan umum secara individual. Sehingga bermuara pada terciptanya kesehatan masyarakat yang optimal.
Saat kegiatan Posbindu PTM, Kepala Puskesmas Karangawen II dr Anton Hermawan menjelaskan, puskesmas sebagai unit pelaksana teknis dalam pembangunan kesehatan mempunyai salah satu fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan dimaksud tidak hanya mencakup pelayanan kesehatan umum, tetapi juga mencakup pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut tidak hanya dilaksanakan di lingkungan puskesmas, tetapi juga di luar dan salah satunya di Posbindu Desa. Dengan adanya pelayanan gigi dan mulut di luar gedung puskesmas, diharapkan masyarakat bisa memiliki perilaku sehat, di samping kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata.
“Selain itu masyarakat diharapkan juga memiliki derajat kesehatan setinggi-tingginya. Khususnya derajat kesehatan gigi dan mulut,” ujarnya.
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan gigi dan mulut, lanjutnya, merupakan salah satu cara untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan. Kegiatan yang pelaksanaannya lebih diarahkan pada pelayanan promotif, preventiv dan rujukan kesehatan gigi dan mulut, dilakukan pada upaya kesehatan berbasis masyarakat. Seperti posbindu untuk usia produktif antara 15-59 tahun.
Di sisi lain, Terapis Gigi dan Mulut Puskesmas Karangawen II, Ina Sriani AMKG menambahkan, penyakit gigi yang banyak diderita oleh masyarakat adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Karies maupun periodontitis adalah penyakit yang terjadi karena adanya interaksi antara beberapa faktor yaitu host (gigi, gusi, ludah), penjamu (bakteri/plak), substrat (makanan kariogenik), dan waktu.
“Hal ini sebenarnya mudah dicegah apabila kebiasaan/perilaku pemeliharaan kesehatan gigi yang baik telah ditanamkan sejak usia dini,” terangnya.
Lebih lanjut disampaikan, pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti di atas perlu dilakukan dengan memberikan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. “Di samping membentuk perilaku atau kebiasaan yang baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi,” kata Ina Sriani.
Sebelum pemeriksaan gigi dan mulut, dilakukan penyuluhan tentang pengetahuan gigi berupa anatomi gigi, fungsi gigi, pertumbuhan gigi, cara menjaga kebersihan gigi dan mulut berupa cara menyikat gigi yang benar. Serta pemilihan sikat gigi dan alat bantu sikat gigi.
Selain itu juga kelainan dan penyakit gigi dan mulut seperti karies gigi, plak, radang gusi, karang gigi. Cara mengenal kebiasaan baik dan buruk, contohnya kebiasaan menghisap jari, menggigit kuku, ataupun meletakkan benda-benda dalam mulut. Serta pencegahan terjadinya penyakit gigi dan mulut. rie-st