DEMAK (Jatengdaily.com) – Sehat sepanjang usia tentunya dambaan semua insan. Namun ketika lanjut usia (lansia) membutuhkan pelayanan jangka panjang terkait aktivitas sehari-hari dikarenakan faktor kesehatan, maka keberadaan caregiver yang paham akan pentingnya program pelayanan penyakit kronis (prolanis) menjadi keharusan.
Sehubungan itu lah belum lama ini Tim Puskesmas Guntur I, yaitu Dyah Susanti selaku Programmer Lansia dan Nurul Muzayyanah selaku Programmer Penyakit Tidak Menular (PTM) kunjungan rumah pada penderita hipertensi yang karena keterbatasan fisik tak mampu hadir dalam kegiatan pengobatan rutin Prolanis Puskesmas Guntur I. Kunjungan yang dilakukan di Desa Guntur Kecamatan Guntur Kabupaten Demak itu untuk mengetahui alasan ketidakhadirannya, sekaligus mengedukasi pentingnya rutin menghadiri prolanis.
“Selain itu kunjungan rumah juga dimaksudkan memberikan pengarahan dan pembinaan kepada pendamping lansia atau biasa disebut caregiver, karena lansia yang dikunjungi membutuhkan pendamping dalam kehidupan sehari-hari, sehubungan kecelakaan yang alaminya sehingga kesulitan dalam berjalan maupun berdiri sendiri. Sementara pada saat sama lansia peserta prolanis membutuhkan pula pelayanan jangka panjang (PJP) kaitannya konsumsi obat,” ungkap Dyah Susanti, Sabtu (5/11).
Kepala Puskesmas Guntur I dr Rokhis Saidah menjelaskan, prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi penderita penyakit kronis, untuk mencapai kualitas hidup optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Sedangkan tujuan prolanis ini untuk mendukung penderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup optimal. Adapun sasaran prolanis adalah pasien Diabetes Melitus dan Hipertensi. Maka dengan keikutsertaan prolanis diharapkan peserta meningkatkan pengetahuannya tentang kesehatan, berikut cara pencegahan penyakit kronis yang diderita.
Namun dalam kondisi peserta prolanis atau lansia telah mengalami kesulitan dengan aktivitas kesehariannya secara mandiri, maka untuk PJP yang bersangkutan membutuhkan caregiver atau pendamping. “Karenanya caregiver harus dibekali cara atau ilmu dalam membantu kegiatan penderita PTM, dalam hal ini Hipertensi yang diderita peserta prolanis tersebut. Sebab yang bersangkutan butuh adanya pendamping, khususnya dalam pengobatan atau konsumsi obat,” kata dr Rokhis Saidah, didampingi Promkes Umi Maghfiroh.
Dengan begitu, peserta prolanis dapat tetap mengikuti kegiatan prolanis dengan dukungan caregiver dari keluarga atau lainnya. Agar dapat melakukan pengobatan rutin yang menjadikan kestabilan penyakit hipertensi tersebut, sekaligus mampu hidup sehat dengan optimal. rie-st