DEMAK (Jatengdaily.com) – Stunting atau gagal tumbuh pada anak akibat mal nutrisi berkepanjangan kini memang tengah menjadi isu nasional. Pencegahan anemia pun digencarkan pada remaja putri melalui rutinitas mengonsumsi tablet tambah darah (TTD), sebagai bagian upaya penanganannya sejak dini agar tak terjadi lost generation.
Di sela acara Gerakan Nasional Aksi Bergizi (GNAB) tahun 2022 di MTs Negeri 3 Demak, Kepala Puskesmas Karangtengah dr Nura Ma’shumah didampingi Programer UKS Elina Merawati menuturkan, remaja puteri dengan anemi berpotensi mengalami anemi juga saat hamil. “Tanpa adanya pencegahan atau penanganan anemia yang tepat, di samping proses melahirkan yang berisiko, berpotensi pula lahir bayi stunting,” ujarnya.
Maka selain mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asupan gizi dan nutrisi imbang bagi anak dan remaja puteri khususnya, rutin mengonsumsi TTD juga disebut sebagai solusi jangka panjang pencegahan anemia.
Seperti dilaksanakan Tim Puskesmas Karangtengah ada acara GNAB di Mata Negeri 3 Demak. Dibuka dengan senam bersama, 770 siswa juga para guru pendamping, kegiatan dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama.
“Menu sarapan pagi sebagaimana telah kami sampaikan sebelumnya, yakni wajib memenuhi unsur karbohidrat, sayur dan protein. Alhamdulillaah peserta didik rata-rata membawa bekal makanan sesuai arahan puskesmas,” kata dr Nura Ma’shumah.
Mengonsumsi makanan bergizi disebutkan cara paling mudah mengatasi anemia pada remaja, di samping rutin mengonsumsi TTD. Terlebih remaja puteri di Indonesia saat ini memang masih memiliki potensi mengalami anemia. Bahkan menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018 disebutkan anemia remaja angkanya masih cukup tinggi, yakni 32 persen.
Kabar baiknya, sejak dicanangkan Bupati Demak dr Hj Eisti’anah tentang minum TTD serentak di sekolah/madrasah setiap Rabu, angka anemi di Karangtengah menjadi sangat landai. Seperti terlihat di MTs Negeri 3 Demak, dari 300 siswi kasus anemia hanya terdeteksi pada 4 orang saja.
Kepala MTs Negeri 3 Demak Hj Rodliyah SAg MSi menyampaikan, pemberian TTD pada siswi dan meminumnya bersama sudah rutin dilakukan setiap Rabu.
“Sejauh ini hasilnya cukup bagus, anak-anak didik khususnya pelajar perempuan tidak ada lagi yang lesu saat belajar karena keluhan anemia. Rata-rata mereka semangat mengikuti proses belar, bahkan meski tengah menstruasi,” ungkapnya, didampingi Promoter Kesehatan Puskesmas Karangtengah Muhamad Faiq Haedar.
Maka adanya GNAB, pihak madrasah sangat apresiasi. Sebab kondisi kesehatan siswa-siswinya terpantau, hingga outcome-nya hasil belajar siswa-siswi MTs Negeri 3 selalu bagus. Juga tak sedikit di antara mereka menyandang predikat pelajar berprestasi.rie-st