in ,

Undip Hibahkan Alat Produksi Asap Cair di Desa Kataan Temanggung

Dosen dan mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika Undip melakukan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) pemberdayaan kelompok tani organik di UMKM Ngudi Makmur 1 Desa Kataan Temanggung, belum lama ini. Foto:dok

TEMANGGUNG (Jatengdaily.com) – Dalam rangka pemberdayaan kelompok tani organik, melalui mekanisme produksi pestisida nabati, Undip menghibahkan alat produksi asap cair kepada UMKM Ngudi Makmur yang berada di Desa Kataan, Kabupaten Temanggung, belum lama ini.

Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tersebut, Fakultas Sains dan Matematika Undip, diharapkan dapat mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mendukung para pelaku UMKM supaya dapat terus berinovasi.

Adapun para anggota dalam kegiatan tersebut terdiri atas Dr. Dra. Susiana Purwantisari, MSi, dan Ir. Eflita Yohana, MT, PhD, serta Anindya Ardiansari, SE, MM. dengan membuat alat pirolisis yang digunakan untuk memproduksi asap cair. Dengan adanya alat pirolisis ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Desa Kataan.

Menurut Dr. Susiana Purwantisari, pirolisis sendiri merupakan suatu proses metode pemanasan zat tanpa adanya oksigen dalam mengurai komponen penyusun suatu zat/senyawa.

Secara garis besar, alat tersebut dapat memproduksi pestisida nabati dari trmpurung kelapa melalui proses pirolisis, kondensasi dan fermentasi. Dengan produk akhir yang diberi nama sebagai asap cair (Liquid Smoke).

Dia mengungkapkan, bahwa penggunaan asap cair terbagi atas beberapa aspek atau tingkatan. Tingkatan ini dimaksudkan berdasar kualitas asap cair yang didapatkan yang disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.

Pada tingkat pertama digunakan untuk prngawetan makanan siap saji, dengan cara diaplikasikan langsung pada makanan. Sedangkan pada tingkat kedua digunakan sebagai pengawetan bahan makanan yang sifatnya masih mentah, dan tingkat ketiga dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida.

Disamping itu, sisa endapan produksi asap cair dapat digunakan sebagai bahan pengawet kayu yang dilakukan dengan merendam kayu tersebut.

Agus Mawardi, selaku petani dan Ketua UMKM Ngudi Makmur I menyampaikan bahwa dengan adanya alat pirolisis ini sangat bermanfaat bagi dirinya selaku petani maupun sebagai bagian dari UMKM.

Untuk itu, dia berharap agar nantinya alat ini dapat digunakan untuk produksi secara masal, sehingga dapat digunakan dan menambah pendapatan para anggota dan masyarakat.st

Written by Jatengdaily.com

Pemerintah Bangun Jalan Lingkar Sepaku di Kaltim untuk Permudah Konektivitas ke IKN

Tak Terpengaruh Kegiatan Massal, Amir Sebut UKW Forum Utama Unjuk Eksistensi Wartawan