SEMARANG (Jatengdaily.com)- Sejumlah warga Pusponjolo Timur Kelurahan Cabean, Semarang Barat, Semarang menolak adanya rencana pembongkaran fasilitas umum berupa jembatan oleh Satpol PP Kota Semarang, Kamis (8/9/2022).
Sekitar 60 warga tidak menyetujui jembatan dibongkar karena sudah mendapat persetujuan dari RT, RT, Lurah, Camat, hingga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.
“Saya tidak rela ini jembatan dibongkar, ini jembatan dibangun untuk kepentingan warga dan sudah ada izinnya,” kata Seorang warga Emi.

Menurut dia pembangunan jembatan tersebut dilakukan untuk digunakan sebagai fasilitas umum. Bahkan pembangunan jembatan tersebut sudah mendapat persetujuan dari RT, RT, Lurah, Camat, hingga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.
Ia menyebut, adanya jembatan tersebut, masyarakat sekitar lebih terbantu karena selama ini jembatan yang ada berukuran lebih kecil dan hanya bisa dilewati pejalan kaki. Sementara untuk kendaraan roda dua atau roda empat harus melewati jalan lain.
“Ini membantu kalau ada kepentingan mendadak. Seperti darurat mobil besar bisa diatasi dengan masuk pakai jembatan itu,” jelasnya.
Sementara Agung Setiawan Serra mengatakan jangan sampai jembatan tersebut dibongkar hanya karena ada intervensi atau tekanan dari pihak-pihak yang berkepentingan saja. Sebab masih ada warga yang peduli membangun jembatan dengan dana pribadi.
“Seharusnya pemerintah berterimakasih karena tidak mengeluarkan biaya APBD untuk membangun jembatan,” tuturnya.
Terkait perizinan, Agung mengaku, warga sudah empat kali mendatangi DPU untuk mengajukan perizinan, namun baru secara lisan. Sementara surat izin sceraa tertulis hingga saat ini memang belum dikeluarkan oleh DPU.
“Ini kan PJM (penyambung jalan masuk) jadi tidak jadi masalah dan DPU memperbolehkan dan untuk dijadikan fasilitas umum tapi kenapa ditolak anggota dewan dan dikatakan ada pelanggaran,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menyebut warga sudah tidak lagi menaruh simpati kepada Satpol PP karena adanya peristiwa pemukulan oknum kepada Lurah Cabean saat petugas melakukan eksekusi bongkar pada Rabu (7/9/2022).
Agung menceritakan kondisi Lurah Cabean usai pemukulan langsung dibawa ke rumah sakit dan dilakukan visum. Bahkan warga mendorong setelah hasil visum keluar, Lurah Cabean bisa melaporkan kasus tersebut ke ranah kepolisian.
Warga juga berharap kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi untuk bisa mendengar aspirasi masyarakat terkait dengan fungsi dan manfaat dari jembatan yang telah dibanguin tersebut.
“Mohon Pak Wali bisa mendengar aspirasi masyarakat, karena sangat besar manfaatnya untuk masyarakat dan tidak hanya dari warga cabean saja, bisa digunakan masyarakat dari luar Cabean juga,” pungkasnya. adri-she