in ,

38,48 Persen Anak Usia Dini di Jawa Tengah Sudah Bermain HP

Oleh: Ari Sony
Statistisi BPS Kabupaten Semarang

PADA tanggal 23 Juli 2023, kita memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-39 dan acara ini digelar di Lapangan Pancasila, Simpanglima Semarang. Dalam puncak acara peringatan HAN, turut hadir Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin.

Tak lupa beliau menyapa anak-anak yang hadir dalam acara peringatan Hari Anak tersebut baik secara tatap muka maupun online, “Anak-anakku, cucu-cucuku dan cicit-cicitku. Selamat Hari Anak Nasional untuk semua anak-anak Indonesia. Semoga kalian selalu sehat, selamat, semangat belajar, tidak henti meraih cita-cita dan dapat membangun bangsa sesuai talenta yang kalian miliki,” sapa Wakil Presiden.

Tema Hari Anak Nasional tahun ini, masih sama dengan tema Hari Anak Nasional 3 tahun berturut-turut sebelumnya, yaitu “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Melalui tema ini, semua pihak berharap agar anak-anak di seluruh penjuru tanah air bisa menjadi pelopor agen perubahan dalam menyuarakan hak-hak mereka.

Kota Semarang patut berbangga, selain dipercaya menjadi tuan rumah Forum Anak Nasional yang diikuti 644 perwakilan anak dari 38 Provinsi di seluruh Indonesia. Kota Semarang juga menerima penghargaan sebagai Kota Layak Anak Kategori Utama tahun 2023.

Sementara itu, untuk kategori tingkat Provinsi, Provinsi Jawa Tengah kembali menerima apresiasi sebagai Pelopor Provinsi Layak Anak. Dua kabar baik ini, patut kita apresiasi dan dapat dijadikan motivasi untuk kota-kota lainnya di Jawa Tengah, agar bisa mendapatkan predikat sebagai Kota Layak Anak.

Namun di tengah prestasi yang ditorehkan oleh Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah dengan meraih penghargaan dalam Hari Anak Nasional tahun 2023. Kita sebagai orang tua, pasti merasa khawatir melihat perkembangan anak usia dini (anak usia 0-6 tahun) saat ini, di tengah perkembangan era digital.

Sering kali kita jumpai, bahkan mungkin anak-anak kita sendiri yang berusia 0-6 tahun, lebih nyaman ketika bermain handphone (HP). Entah ini, sebagai salah satu kesalahan orang tua dalam mendidik anak, karena memanjakan anak dengan cara memperbolehkan bermain HP. Atau memang saat ini, era-nya telah berubah, bahwa mainan anak di Era digital bernama HP, bukan lagi mainan tradisional ataupun mainan pada umumnya yang sering kita jumpai di sebuah toko mainan.

Jika anak kita dibelikan sebuah mainan, mungkin hanya bertahan 3 hari sampai seminggu, setelah itu mereka akan bosan dan kembali asyik bermain HP. Rasa candu yang dialami oleh anak usia dini ketika bermain game atau melihat youtube di HP, membuat anak-anak merasa betah berlama-lama memainkan HP mereka, sehingga anak-anak akan kembali meminjam HP dari orang tuanya.

Bahkan aktivitas ini, membuat anak jadi lupa makan, belajar, tidak main dengan teman sebayanya. Bahkan ada kecenderungan, ketika orang tua pada ngumpul dan membawa anak-anaknya. Dan ketika, ada satu saja anak yang bermain HP, maka anak lainnya akan merengek meminta HP kepada orang tuanya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 sebanyak 33,44 % anak usia dini yang berusia 0-6 tahun di seluruh Indonesia sudah bisa menggunakan HP. Sementara, sebanyak 24,96 % anak usia dini mampu mengakses internet.

Jika dirinci berdasarkan usia, sebanyak 52,76 % anak usia 5-6 tahun mampu menggunakan HP. Sedangkan, pada proporsi anak yang berusia 0-4 tahun tercatat sebanyak 25,5 % yang mampu menggunakan HP. Di sisi lain, sebanyak 39,97 % anak usia 5-6 tahun mampu mengakses internet. Sementara, hanya 18,79 % anak usia 0-4 tahun yang bisa mengakses internet.

BPS juga menangkap sebuah fenomena menarik, jika dilihat berdasarkan pengeluaran rumah tangga, baik untuk persentase anak usia dini yang menggunakan HP maupun mengakses internet persentasenya akan semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya pengeluaran rumah tangga.

Provinsi Jawa Tengah
Berdasarkan data BPS, pada tahun 2022 Persentase Anak Usia Dini di Jawa Tengah yang Menggunakan HP sebanyak 38,48 %. Sementara, sebanyak 33,96 % anak usia dini di Jawa Tengah mampu mengakses internet.

Secara umum, persentase penggunaan HP di kalangan anak usia dini di Jawa Tengah, angkanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka rata-rata nasional. Jika persentase angka nasional sebanyak 33,44 %, sementara persentase angka di Jawa Tengah sebanyak 38,48 %.

Sama halnya dengan persentase akses internet yang dilakukan oleh anak-anak usia dini di Jawa Tengah, persentasenya lebih besar dibandingkan dengan angka rata-rata nasional. Jika persentase rata-rata nasional anak usia dini yang mampu mengakses internet sebanyak 24,96 %, maka persentase anak usia dini yang mampu mengakses internet di Jawa Tengah sebanyak 33,96 %.

Angka ini, membuat kita khawatir karena penggunaan HP dan akses internet anak-anak usia dini di Jawa Tengah angkanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka rata-rata nasional.

Hal ini harus jadi bahan instropeksi kita bersama, agar anak-anak tidak semakin kecanduan bermain HP. Seperti yang kita ketahui, ada dampak negatif bagi anak usia dini dari penggunaan HP yang terlalu berlebihan, diantaranya adalah: berpotensi menyebabkan gangguan tidur, kecanduan bermain game, gangguan penglihatan, membuat anak kelelahan, anak menjadi kurang fokus dan minim interaksi sosial.

Lalu apa, upaya yang harus dilakukan oleh orang tua untuk mengurangi penggunaan HP di kalangan anak-anak usia dini. Diantaranya adalah berani mengatakan tidak kepada anak kita atau stop sama sekali penggunaan HP, karena ada batasan bahwa anak balita sebaiknya tidak diberikan sama sekali akses untuk bermain HP (halodoc, 2021).

Jika itu sulit dilakukan, maka bisa dilakukan dengan cara lain, yaitu: secara bertahap memberikan batasan waktu kepada anak ketika bermain HP maksimal 1 jam per hari, ajak anak bersosialisasi atau bermain dengan teman sebaya, mendampingi anak dengan melakukan aktivitas mendidik semisal membaca buku atau bermain mainan tradisional, berikan pujian kepada anak ketika berhasil menyelesaikan tugas dan Jadilah panutan bagi anak dengan cara tidak bermain HP ketika berada di rumah.

Mudah-mudahan dengan cara ini, secara bertahap dapat mengurangi penggunaan HP di kalangan anak-anak usia dini, tidak hanya di Jawa Tengah tetapi juga dikeluarga kita. Jatengdaily.com-yds

 

 

Written by Jatengdaily.com

PCNU Tidak Boleh Mbalelo, Harus Satu Komando PBNU

Program TJSL PLN Bawa 5.425 UMK Naik Kelas pada Semester I Tahun 2023