DEMAK (Jatengdaily.com)- Sebanyak 64 guru perwakilan PGRI kecamatan se-Kabupaten Demak mengikuti Diklat Digital Academy dan Editor Buku Bagi Guru, Rabu (27/09/2023). Selain disiapkan sebagai penerus guru-guru senior yang tak lama lagi purna tugas, para guru PPPK dan PNS baru itu dibekali keterampilan dan kecakapan soal pembelajaran berbasis IT agar tak gagap menghadapi transformasi teknologi.
Ketua PGRI Kabupaten Demak H Sapon SPd MPd menuturkan, saat ini ada sejumlah kegalauan dihadapi dunia pendidikan di Kabupaten Demak. Selain rekrutmen PPPK yang mensyaratkan IPK minimal 2,5 bagi calon peserta seleksi, juga karena banyaknya kekosongan guru dan kepala sekolah. Imbas dari berakhirnya masa tugas mereka.
“Karena kegalauan terakhir itu lah, menjadi alasan ‘Diklat Digital Academy dan Editor Buku Bagi Guru’ yang dibiayai dari APBD Kabupaten Demak 2023 ini, pesertanya diprioritaskan para guru muda. Agar mereka dapat melanjutkan perjuangan para senior yang akan purna tugas alias pensiun, utamanya kesiapan menghadapi pembelajaran berbasis IT,” ujarnya.
Hadir pada pembukaan kegiatan yang berlangsung di Gedung Diklat PGRI Kabupaten Demak tersebut, Bupati dr Hj Eisti’anah, Ketua DPRD HS Fahrudin Bisri Slamet, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Demak H Akhmad Sugiharto ST MT. Di samping juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak Haris Wahyudi Ridwan dan Ketua PGRI Jateng Muhdi MH MHum.
Lebih lanjut disampaikan, Diklat yang diagendakan tiga hari secara luring dan daring itu menghadirkan nara sumber dari anggota PGRI yang memiliki kapabilitas di bidang teknologi informasi. Harapannya, ketika para peserta ini meningkatkan kemampuannya pada proses pembelajaran berbasis IT dan, dapat mentransfer ilmu dan keterampilannya pada guru-guru di masing-masing kecamatan. Tentunya dengan berkoordinasi pengurus PGRI kecamatan.
“Harapan lainnya, seiring terlaksananya ‘Diklat Digital Academy dan Editor Buku Bagi Guru’, ilmu yang diperoleh dapat mendukung program-program unggulan Bupati Demak. Seperti Demak Kabupaten smart city,” ujarnya.
Hal sama disampaikan Ketua PGRI Jateng Muhdi, bahwa guru harus terus menjadi pembelajar sepanjang hayat. “Sebentar lagi banyak guru senior pensiun. Maka pembinaan guru muda harus terus digiatkan untuk menyiapkan mereka,” kata dia.
Selain itu, guru juga hendaknya bertransformasi agar tak tertinggal oleh perkembangan jaman. Sebab semuanya kini berbasis teknologi informasi dan digital. rie-she