Banyak Prestasi Cemerlang, Arttini Dikukuhkan Jadi Guru Besar ke 37 Unissula
SEMARANG (Jatengdaily.com)- Rapat senat terbuka Unissula dengan agenda pengukuhan Profesor Dr Arttini Dwi Prasetyowati MSi, yang merupakan guru besar ke 37 Unissula, berlangsung Selasa (13/6/2023). Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Bidang Pendidilan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Tjuk Subchan Sulchan dan disaksikan oleh Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH.
Prof Arttini, merupakan profesor atau guru besar di bidang Ilmu Teknik Elektro pada Fakultas Teknologi Industri (FTI) Unissula. Arttini berhasil menulis sejarah penting dalam kariernya sebagai dosen yang sukses meraih gelar profesor Teknik Elektro pertama di FTI Unissula terhitung mulai tanggal 1 April 2023. Hingga saat ini penyandang gelar profesor Teknik elektro termasuk masih langka karena di lingkup Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa Tengah baru ada dua dosen yang berhasil meraihnya.
Dalam kesempatan ini Prof Arttini membacakan pidato pengukuhan berjudul Pemggunaan hybrid FLC-LMCS algorithm dalam pengembangan alat untuk menangani masalah perairan di Indonesia. Menurutnya, guru besar merupakan jabatan akademik tertinggi dari dosen. Tentu saja pencapaian ini untuk membuka gerbang amal yang lebih banyak dan bukan ujung dari perjalanan karier akademik dan tugas dosen sebagai pendidik.
”Saya menyadari sepenuhnya bahwa tantangan baru yang harus dihadapi adalah apa yang bisa kami kontribusikan pasca pengukuhan. Yakni berkontribusi bagi mahasiswa, masyarakat, bangsa dan negara,” jelasnya.
Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH mengatakan, guru besar diharapkan memberi kontribusi bagi bangsa dan negara. ”Guru besar harus jujur dalam menjalankan tugasnya, mengabdi bagi kepentingan pendidikan khususnya dan bangsa serta negara, dan bekerja semata-mata karena Allah. Bermanfaat dalam membagun generasi khaira ummah,” jelasnya.
Perempuan kelahiran Yogyakarta 20 Februari 1965 tersebut mengawali kariernya sebagai dosen di Unissula pada tahun 1995. Sebagai dosen muda ketika itu Ia punya banyak harapan mulia salah satunya yaitu agar talenta-talenta hebat mahasiswa Unissula bisa go internasional.
Tahun 2011 ia dipercaya oleh Rektor Prof Laode (rektor Unissula saat itu), menjadi koordinator Program Dual Degree agar para mahasiswa Unissula bisa kuliah ganda yaitu kuliah di Unissula dan di luar negeri. Setahun berselang program tersebut berhasil mengantarkan 11 mahasiswa Unissula kuliah di Myongji College Korea dengan pendanaan dari Beasiswa Antam. Alhamdulillah tradisi mahasiswa Unissula go internasional tersebut hingga kini terus tumbuh dan semakin berkembang.
Saat ini Prof Arttini dipercaya oleh Rektor Prof Dr Haji Gunarto SH MH menjabat sebagai Ketua Program Magister Teknik Elektro. Sebelumnya ia juga pernah menduduki jabatan strategis lainnya seperti Wakil Dekan II, Sekretaris Prodi MTE dan Dekan FTI dua periode. Di era kepemimpinannya sebagai dekan banyak prestasi nasional dan internasional yang berhasil diraih para mahasiswanya antara lain tim robotik mahasiswa FTI Unissula menjuarai Kontes Robotik Nasional tahun 2015.
Prestasi tersebut membuat tim robotik Unissula dipercaya Dikti sebagai delegasi resmi Indonesia di kompetisi robotik di Amerika serikat tahun 2016. Tim Robotik Unissula tampil solid dan meraih juara umum dengan mengalahkan tim kuat seperti China, Israel, dan Amerika. Selain prestasi robotik ia juga berhasil mendorong mahasiswa FTI membuat penelitian mobil listrik.
Perjalanan yang ia lakukan ke banyak negara maju telah menginspirasinya membuat berbagai penelitian yang kemudian berhasil ia publikasikan di jurnal nasional dan internasional. Salah satu penelitiannya bahkan berhasil mendapat hak paten dari Kemenkumham yaitu alat peredam bising. Sejak 2015 ia sukses menghasilkan 2 paten, 2 buku, 7 jurnal internasional bereputasi, delapan jurnal internasional, 4 jurnal terakreditasi sinta dua, 12 prosiding internasional, serta reviewer di jurnal internasional bereputasi.
Ia juga berhasil membuat program pengabdian masyarakat aplikatif salah satunya yang sedang dalam proses membuat alat untuk mengatasi dampak buruk asap yang dihasilkan dari cerobong pengasapan ikan di Kendal.
Prestasinya yang cemerlang tidak didapat dengan mudah. Karena ternyata ia mengawali kariernya di Unissula dari bawah dengan menjadi karyawan dibagian puskom pada tahun 1993. Ia ditugasi menjadi programmer dan menghandel sistem informasi penerimaan mahasiswa baru. Sebuah pekerjaan yang menuntut integritas tinggi karena memegang data semua mahasiswa baru Unissula.
Kejujuran dan kedisiplinan yang dibiasakan sejak kecil dari ayahnya dokter Haji Ahmad Soenardi Spesialis Mata dan Ibunya Dumi Herniyah berhasil menjadikannya pribadi yang konsisten menjaga amanah.
Alumni S1, S2, dan S3 Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tersebut merasa beruntung karena dalam mewujudkan berbagai cita citanya senantiasa didukung oleh pimpinan, rekan kerja, keluarga dan terutama sang suami tercinta, Drs Haji Lilik Wijoroso. Sosok suami sekaligus imam yang mengayomi, membimbing dengan penuh kesabaran.
Meskipun dalam kesehariannya sibuk dalam area mengajar yang serius seperti kalkulus ibu dari Rahmawan Bagus Pratama ST, Ridha Dwi Nur Aditama ST MT dan Alyawan Satrio Wibisana tersebut ternyata memiliki sisi seni yang tinggi karena pernah menjuarai kompetisi piano. she