KENDAL (Jatengdaily.com) – Informasi kegiatan usaha sektor industri utamanya industri skala besar dan menengah sangat penting. Karena informasi tersebut digunakan sebagai pendukung penghitungan Produk Domestik Bruto (PDRB) yang merupakan indikator kondisi perekonomian wilayah pada periode tertentu.
Apalagi sektor ini mempunyai peran yang sangat tinggi pada struktur penyusun PDRB lapangan usaha.
Oleh karenanya memberi pemahaman kepada pelaku usaha sebagai responden dan OPD sebagai salah satu pengguna akan sangat membantu peningkatan kualitas data yang dihasilkan.
Hal tersebut diungkapkan Ummi Hastuty, Kepala BPS Kabupaten Kendal, saat memberi sambutan pada acara Focus Group Discussion (FGD) bersama perusahaan industri pengolahan kategori besar sedang dan OPD Kabupaten Kendal (Rabu, 18/10/2023).
Acara yang berlangsung di Ruang Abdi Praja Sekda Kebupaten Kendal tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Tri Karjono, Statistisi Ahli Madya dari BPS Provinsi Jawa Tengah dan M Muchorobin dari Baperlitbang Kabupaten Kendal.
Setelah dibuka oleh Sapto Setiawan, Sekretaris mewakili Kepala Baperlitbang dilanjutkan dengan paparan dan diskusi dari narasumber.
Tri Karjono sebagai narasumber pertama pada kesempatan tersebut mengatakan “Bahwa tumbuh atau justru terkontraksinya kondisi ekonomi Kabupaten Kendal sangat tergantung pada tumbuh tidaknya perkembangan produksi industri manufaktur.
”Mengapa demikian, karena sektor industri pengolahan menjadi sumber utama nilai tambah pada struktur perekonomian Kabupaten Kendal. Tahun 2022, sektor ini mengambil peran sebesar 41,86 persen pada struktur penyusun PDRB lapangan usaha. Jauh tinggi diatas peringkat kedua yaitu sektor pertanian yang memberi andil sebesar 18,56 persen. Selebihnya terdistribusi ke 15 sektor lainnya”, katanya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa secara rutin BPS melakukan pendataan perusahaan industri sedang dan besar dengan periode bulanan dan tahunan. Pada periode bulanan, BPS melakukan pendataan terhadap ratusan sampel perusahaan industri yang secara metodologi dapat menggambarkan kondisi populasi terkait perkembangan jumlah dan nilai produksi serta jumlah tenaga kerja setiap perusahaan.
“Oleh karenanya responsitas dan kejujuran pelaku usaha industri di Kabupaten Kendal dalam memberikan informasi kepada BPS agar indikator yang dihasilkan benar-benar menggambarkan kondisi riil yang terjadi”, imbuhnya.
Juga disampaikan bahwa untuk pendataan dengan periode tahunan dilakukan terhadap seluruh usaha industri sedang dan besar yang ada. Dimana pada periode ini informasi yang diharapkan dapat diisi lebih rinci dan lengkap. Mulai karakteristik perusahaan, tenaga kerja, biaya-biaya, bahan baku, produksi hingga permodalan.
Muchorobin dari Baperlitbang Kabupaten Kendal menyampaikan bahwa dibutuhkan kolaborasi berbagai unsur untuk saling mendukung yang kesemuanya demi Kabupaten Kendal tercinta.
“Memenuhi permintaan informasi ke BPS merupakan bagian dari peran aktif dunia usaha bagi kemajuan Kabupaten Kendal. Prinsip BPS dan akademisi adalah sama, hasil boleh salah tetapi tak boleh bohong. Jikapun ada margin error dari data BPS yang dirilis tetapi itu merupakan cerminan dari informasi yang masuk”, katanya.St