Oleh: Mohammad Agung Ridlo
Darussalam merupakan istilah dari bahasa arab. Dar yang berarti rumah, perkampungan, kawasan, wilayah, daerah atau negara. Sedangkan Salam bisa berarti keselamatan, kesejahteraan, kedamaian.
Jadi Darusalam adalah perkampungan atau permukiman yang membawa kepada keselamatan, kesejahteraan dan kedamaian bagi penduduknya. Hal ini bisa terjadi karena penduduk atau pemukimnya melaksanakan hukum hukum Islam secara kaffah secara menyeluruh.
Di dalam QS. Al-An’am ayat 127 juga dijelaskan yang artinya: “Bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan.
Gambaran surga atau jannah itu adalah Negeri akhirat, mereka yang tinggal didalamnya adalah orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan orang-orang yang tidak berbuat kerusakan di (muka) bumi. Mereka dapat menikmati segala macam buah-buahan, taman dan kebun yang indah, terdapat berbagai sungai yang jernih dan mengalir di bawahnya.
Kata darussalam juga dipakai sebagai nama sebuah negara yaitu Negara Brunei Darussalam. Negara tersebut sebagai negara yang berdaulat yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan.
Negara Brunei Darussalam adalah negara Muslim kecil sebagai negara berdaulat dan telah menjadi salah satu negara terpenting di Asia Tenggara, yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan. Ibukotanya adalah Bandar Seri Begawan. Negara ini diatur dengan cara Islam dan dipimpin oleh Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izz al-Din.
Saat ini, Brunei Darussalam memiliki index pembangunan manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura. Diklasifikasikan sebagai negara maju yang mempunyai produk domestik bruto perkapita terbesar kelima di dunia. Termasuk sebagai negara terkaya (kelima) dari 182 negara.
Memiliki ladang minyak bumi dan gas alam yang luas. Kehidupan penduduknya makmur serta tegas dalam melaksanakan syariat Islam, baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.
Brunei Darussalam sebagai negeri yang damai. Negara ini merupakan negara yang menerapkan hukum Islam dengan begitu ketat. Pemerintah digambarkan sebagai pemerintahan Islam kerajaan Melayu dan sejarahnya sudah ada sejak 600 tahun yang lalu.
Sekitar 67% penduduk Brunei tinggal di daerah perkotaan dan 33% di pedesaan.
Kehidupan masyarakatnya senantiasa rukun, aman, tenteram, teratur, bersih, tenang, minim kriminalitas, tidak ada warga yang hidup terbelit dengan kemiskinan.
Pendidikan dan kesehatan gratis karena negara ini kaya tak karu-karuan berkat minyak. Jumlah penduduknya sangat sedikit, hanya 400 ribu orang. Penduduk Brunei menikmati standar hidup yang tinggi, maju secara ekonomi dan sosial, dan mempertahankan tradisi Islamnya dengan pendapatan per kapita rata-rata 48.333 dolar setiap tahun. Pengangguran relatif sedikit. Pemerintah menjamin pendidikan gratis dan pengobatan gratis bagi warga negara.
Sebagian besar penduduk Brunei adalah Muslim dan memiliki beberapa kebangsaan, yang terbesar adalah Melayu dan Cina. Dua pertiga penduduknya adalah orang Melayu, dan sebagian besar dari mereka berasal dari Hadrami. Orang Cina jumlahnya sekitar 15% dari populasi. Namun hanya sekitar 10% orang Cina di Brunei yang telah diberikan kewarganegaraan atau kewarganegaraan.
Kebanyakan orang Brunei berbicara bahasa Melayu, bahasa resmi negara, tetapi beberapa penduduk juga berbicara bahasa Cina dan Inggris. Hampir semua orang Melayu beragama Islam, sedangkan kebanyakan orang Tionghoa beragama Kristen, selain sebagian kecil beragama Buddha. (Azhar Aziz, 2022).
Suatu model ketatanegaraan dengan pemangku kepentingan pembangunan (pemerintah, swasta, dan masyarakat) bekerjasama membangun bayang-bayang surga di muka bumi ini dengan membentuk rumah, perkampungan, permukiman, kawasan, wilayah, daerah atau negara Darussalam.
Dengan kata lain, semua itu dimulai dari setiap keluarga membangun rumah tangganya menjadi “baiti jannati”, yang berarti rumahku surgaku, yang selanjutnya menjadi perkampungan dan permukiman sebagai tempat menetap atau tempat tinggal bagi penduduknya yang senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat atau beramal sholeh menuju bentuk perkampungan, permukiman, kawasan, wilayah, daerah atau negara yang rahmatan lil alamiin, yang dapat membawa keselamatan, kesejahteraan dan kerahmatan bagi seluruh alam (bumi, manusia tumbuh-tumbuhan dan hewan).
Mohammad Agung Ridlo adalah dosen Planologi Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Semarang. Sekretaris Umum Satupena Jawa Tengah.Jatengdaily.com-St