JAKARTA (Jatengdaily.com) – Sebenarnya Dewi Perssik ingin berkurban ingin berbagi daging kurban dan sembako melibatkan pengurus RT di lingkungannya RT. 04 RW O6 di Jalan Lebak Bulus 2, Jakarta Selatan. Namun dia pernah mendapat keluhan, kalau sembako yang disalurkan melalui RT tidak sampai kepada warga yang berhak menerima. Sementara di wilayah RT lainnya sampai kepada pihak penerima.
“Saya mendapatkan keluhan dari warga kalau sembako yang saya titipkan di pengurus RT tidak sampai. Sementara yang saya titipkan melalui RT lain sampai. Oh, mungkin pengurus RT tidak mau saya repotkan. Makanya kurban tahun ini saya lakukan sendiri dan membagikan sendiri secara dor to dor, sebelum kami sembelih saya titipkan sama pak ustadz dan sekalian minta data yang berhak mendapatkan daging kurban,” ujar Depe senewen.
Depe menambahkan, ketika mau ambil sapi, eh dilarang oleh ketua RT, sebelum membayar seratus juta. “Padahal waktu saya berbagi sembako beberapa waktu lalu, warga menyambut dengan senang hati. Kok bisa-bisanya pak RT bilang warganya nggak butuh daging kurban,” ujar Dewi Perssik lewat live Ig pribadinya.
Alasan Depe memotong sapi kurban dan membagikan sendiri, karena dirinya tidak mau merepotkan warga di lingkungannya. “Saya nggak mau merepotkan tetangga, makanya kurban saya lakukan sendiri dan membagikan secara dor to dor. Karena waktu saya menitipkan sembako dan daging kurban sebelumnya, ada warga yang mengadu kalau sembako tidak sampai ke mereka. “kata Depe kesal.
Yang membuat Depe naik pitam, ketika mau mengambil sapi yang dititipkan di Masjid di lingkungan rumahnya oleh ketua RT dilarang. Oleh ketua RT, Depe sampai diminta membayar Rp100 juta sebagai biaya bantuan mengangkat sapi dari truk ke dekat rumahnya atau tetap menyembelih sapi kurban di lingkungan rumahnya. “Siapa yang nggak jengkel, wong mau berkurban kok dipersulit.” pungkasnya. SB-st
