SEMARANG (Jatengdaily.com)- DPD Partai Demokrat Jawa Tengah menargetkan perolehan suara perihal pelanggaran-pelanggaran pada pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Untuk itu, Partai Demokrat memperkuat dengan pelatihan saksi untuk menjaga suara calon yang sudah bekerja dan mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Ketua Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) Partai Demokrat Andi Timo Pangerang mengapresiasi DPD Demokrat Jateng yang menggelar kegiatan pembekalan saksi dan simulasi. Nantinya para saksi dibekali latihan menjalankan aplikasi untuk memantau semua tahapan di tempat pemungutan suara (TPS) yang dilaporkan oleh saksi.
“Melalui aplikasi ini, maka Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) Partai Demokrat bisa mengetahui hasil rekapitulasi suara hingga kondisi riil di TPS di Indonesia secara langsung,” kata Andi Timo Pangerang, Senin (18/9/2023).
Khusus pembekalan saksi, sangat penting untuk berada di TPS sebagai mata dan telinga dari partai. Saat ini pihaknya sedang melakukan Training of Trainers atau pelatihan untuk pelatih para kader yang menjadi saksi di TPS, termasuk tentang pengunaan aplikasi.
“Melalui aplikasi Sirekap Demokrat ini maka BKSN akan bisa memantau kondisi tiap TPS. Tak hanya soal jumlah perolehan suara tapi juga apa saja yang terjadi, terutama perihal pelanggaran-pelanggaran,” ungkapnya.
Pelatihan itu dilakukan di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Tengah. Peserta 175 orang terdiri dari 5 trainer dari tiap DPC yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng. Dalam pelatihan tersebut juga dilakukan simulasi tahapan pencoblosan dan rekapitulasi di TPS.
“Jumlah TPS di Jateng ada puluhan ribu, sangat banyak. Partai Demokrat akan terus berkoordinasi untuk menjaga suara calon bacaleg yang sudah bekerja dan mendapatkan kepercayaan masyarakat. Sehingga suara yang diperoleh, benar-benar merupakan hasil akhir tanpa ada kecurangan sedikitpun,” ujarnya.
Setiap saksi juga dibekali kemampuan untuk berbicara saat ada pelanggaran di TPS. Mereka juga dibekali dengan pengetahuan tahapan apa saja yang rawan terjadi pelanggaran.
“Jika ada yang tidak sesuai aturan, maka saksi harus berani menyampaikan. Hal-hal yang terjadi di TPS ini kemudian wajib dilaporkan pada badan saksi melalui aplikasi yang sudah dibuat oleh Partai Demokrat,” jelasnya.
Ketua DPD Partai Demokrat Jateng Rinto Subekti mengatakan dengan dilakukannya proses pelatihan untuk para pelatih saksi di TPS tersebut sebagai salah satu tanda bahwa Partai Demokrat Jateng siap untuk berkompetisi di pemilu 2024.
Pihaknya mewajibkan satu TPS ada satu saksi. Meski tak menutup kemungkinan akan menambah satu saksi lagi yang ditempatkan di luar TPS.
“Saat ini nama-nama saksi sudah ada dan kami persiapkan surat mandat untuk penugasan di TPS,” kata Rinto.
Di Jawa Tengah sendiri Partai Demokrat memiliki target untuk menempatkan 13 kader di DPRD Jateng di Pemilu 2024 atau satu orang di satu daerah pemilihan (Dapil).
“Jumlah itu meningkat jika dibandingkan jumlah kursi yang dimiliki saat ini, 5 kursi,” tutupnya. adri-she