in

Libatkan Perguruan Tinggi, Wagub Optimis Stunting di Jateng Turun

Wagub Jateng launching buku bertajuk Pedoman strategi komunikasi perubahan perilaku dan sosial untuk pencegahan stunting di Provinsi Jateng, program kerjasama LPPM Undip dengan UNICEF. Foto: Humas Prov. Jateng

SEMARANG (Jatengdaily.com)-Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen optimis stunting di Provinsi Jateng akan terus turun, hingga pada 2024 menjadi 14 persen.

”Pada tahun 2021 ada 20 kabupaten dan kota di Jateng dengan jumlah stunting 27.7 persen, kemudian di tahun 2022 menjadi 20,8 persen. Diharapkan, nantinya pada tahun 2024 turun dan tinggal 14 persen,” kata Wagub Taj Yasin, dalam launching buku bertajuk Pedoman strategi komunikasi perubahan perilaku dan sosial untuk pencegahan stunting di Provinsi Jateng, Kamis (20/7/2023).

Launching buku ini dalam rangka program kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dengan UNICEF.

Wagub Taj Yasin mengatakan, Pekerjaan Rumah (PR) untuk menurunkan jumlah stunting di Jateng butuh gotong royong dukungan semua pihak. Ada sejumlah kabupaten dan kota dengan angka stunting tinggi, dan yang paling tinggi adalah di Brebes. Maka kita harus gotong royong untuk menurunkannya. Kalau dulu penangan stunting di dinas kesehatan dan sosial, kini butuh dukungan semua pihak termasuk Perguruan Tinggi.

Wagub juga mengapresiasi buku ini dan diharapkan tidak hanya sesaat namun berkelanjutan. Juga dapat disosialisasikan secara luas. Sosialisasi dapat dilakukan dengan gelaran acara bedah buku di kabupaten/kota yang menjadi fokus penanganan stunting.

”Yang jelas, kita optimis stunting di Jateng akan turun. Kami memiliki sejumlah program untuk itu, dan ini dilakukan sejak ibu hamil, misalnya lewat Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, Jo Kawin Bocah dan program lainnya. Ia berharap program-program yang telah dibangun dapat direplikasi oleh pemerintah kabupaten/kota, khususnya yang menjadi zona miskin dan stunting.

Wagub menuturkan pemerintah telah mencanangkan berbagai program yang didesain melibatkan berbagai pihak untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan di Jateng. Salah satunya, adalah program Satu OPD Satu Desa Dampingan.

Selain itu, upaya pencegahan stunting bagi remaja putri juga terus dilakukan. Salah satunya, adalah pemberian tablet tambah darah. Ia berharap kepala sekolah di Jateng bisa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di wilayah masing-masing.

Sementara itu Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama mengatakan, setiap tahunnya Undip menerjunkan 10.000 mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Lewat KKN inilah, Undip membantu dalam rangka penurunan stunting di desa-desa. Yakni dengan sosialisasi berbagai hal untuk menurunkan stunting, dan juga menganalisa dan mencari solusi dari data-data yang ada terkait kasus dan jumlah stunting di wilayah KKN.

Hadir juga dalam kesempatan ini, Perwakilan Unicef Jakarta yang juga ahli gizi Ninik Sukotjo dan Eddy Henry Head of Early Childhood Education and Development. she

Written by Jatengdaily.com

Didatangi Samuel Wattimena, Siswa SMK Ibu Kartini Tanyakan Tren Busana Masa Kini

Sudah Kerja, Tetap Bisa Kuliah Komunikasi di Unissula