dwi indriastuti

Oleh: Dwi Indriastuti Yulianingsih, S.ST, M.M.
Statistisi Ahli Muda Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

SETELAH hampir tiga tahun lamanya sektor pariwisata di Jawa Tengah babak belur dihantam pandemi covid-19, tahun ini pariwisata di Jawa Tengah kembali unjuk gigi. Hal ini dapat tercermin dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 1 Februari 2023, di mana indikator-indikator strategis sektor pariwisata mengalami peningkatan yang signifikan selama tahun 2022.

Indikator-indikator tersebut antara lain seperti jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 1.424 kunjungan selama periode Januari hingga Desember 2022. Jumlah kunjungan wisman ini meningkat sebesar 15.722,22 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 di mana hanya ada 9 (sembilan) kunjungan wisman. Meskipun kondisi ini belum menyamai kondisi saat sebelum pandemi namun sudah terjadi peningkatan yang cukup drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

Indikator kinerja perhotelan juga mengalami peningkatan selama tahun 2022. Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) di tahun 2022 setiap bulannya selalu lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021 kecuali pada bulan April. TPK tertinggi pada tahun 2022 terjadi di bulan Desember sebesar 54,74 persen dan terendah terjadi pada bulan April sebesar 32,13.

Sedangkan TPK tertinggi pada tahun 2021 terjadi pada Desember sebesar 50,38 persen dan terendah terjadi pada bulan Juli sebesar 15,22 persen. Rata-rata lama menginap (RLM) pun selama tahun 2022 relatif lebih stabil dibandingkan tahun 2021 yang cenderung fluktuatif. RLM tertingggi pada tahun 2022 terjadi pada bulan Agustus sebesar 1,40 malam dan terendah pada bulan Desember sebesar 1,31 malam.

Indikator lainnya adalah pertumbuhan PDRB Jawa Tengah menurut lapangan usaha untuk sektor akomodasi dan penyedia makan minum yang juga merupakan bagian dari sektor pariwisata, pada Triwulan I tahun 2022 tumbuh sebesar 9,61 persen, pada triwulan II tumbuh sebesar 9,63 persen, dan pada triwulan III tumbuh melesat sebesar 24,33 persen. Pertumbuhan sektor akomodasi dan penyedia makan minum merupakan pertumbuhan terbesar kedua setelah sektor transportasi dan pergudangan.

Beberapa indikator-indikator tersebut dapat menjadi sinyal positif bangkitnya sektor pariwisata di Jawa Tengah setelah sempat mati suri selama pandemi. Salah satu pendongkrak bangkitnya pariwisata di Jawa Tengah pada tahun 2022 adalah diselenggarakannya beberapa event-event berskala internasional di Jawa Tengah.

Di antaranya event yang diselenggarakan di Kota Surakarta seperti event ASEAN Paragames pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2022 dan Peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan pada November 2022, masjid ini merupakan hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab yaitu Muhammed Bin Zayed Al Nahyan.

Kedua event internasional ini menjadi bukti kesiapan Jawa Tengah untuk menjadi magnet wisatawan tidak hanya pada lingkup nasional tetapi juga internasional, serta menjadi moment menunjukan kemampuan untuk terus beradaptasi, berinovasi dan berkompetisi menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di masa yang akan datang.

Momentum ini harus terus dijaga agar sektor pariwisata dapat pulih kembali seperti sebelum pandemi. Beberapa caranya adalah dengan memperbanyak event berskala nasional maupun internasional di Provinsi Jawa Tengah, membuat paket-paket wisata yang dapat menghubungkan bagian hulu dan hilir sektor pariwisata, menambah fasilitas yang dapat menunjang kenyamanan pengunjung seperti tempat ibadah, tempat parkir, spot-spot foto dan juga akses untuk disabilitas.

Selain itu juga ketersediaan informasi yang lengkap mengenai harga tiket masuk, akses menuju lokasi, dan fasilitas penunjang disekitar objek wisata, dan yang tidak kalah penting adalah kesiapan sumber daya manusia yang handal dan mumpuni dalam mempromosikan pariwisata di wilayahnya.

Harapannya wisatawan tidak hanya sekedar datang untuk melihat-lihat objek wisata saja, tetapi juga mau membeli produk dan menghabiskan uangnya, sehingga dapat menimbulkan multiplier efek yang besar dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan perekonomian di Provinsi Jawa Tengah dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jatengdaily.com-yds

Exit mobile version