Oleh: Dwi Asih Septi Wahyuni SST, MSi
Statistisi Ahli Muda BPS Kabupaten Banyumas
DALAM pengukuran perekonomian suatu daerah menggunakan indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB dihitung menurut lapangan usaha dan pengeluaran. Dalam PDRB menurut lapangan usaha terdapat sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Banyumas sebesar 11,68 persen pada tahun 2022.
Kontribusi sektor pertanian pada tahun 2022 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 yang nilainya sebesar 12,08 persen. Namun demikian, jika dilihat produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian pada tahun2022 mengalami peningkatan yakni dari Rp 44.210.574,- menjadi Rp 47.580.645,-. Angka ini merupakan pembagian dari nilai tambah bruto PDRB atas dasar berlaku sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Banyumas.
Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian pada tahun 2022 sebesar 154.265 jiwa atau mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2021 yakni 155.481 jiwa. Meskipun data BPS menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian di Kabupaten Banyumas terus mengalami penurunan dari tahun 2020 hingga 2022 namun produktivitas tenaga kerja sektor pertanian dari tahun 2020 hingga 2022 justru mengalami peningkatan.
Peningkatan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian menunjukkan bahwa nilai tambah yang dihasilkan oleh petani di Kabupaten Banyumas meningkat. Nilai tambah disini merupakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh petani di wilayah Kabupaten Banyumas, meliputi produksi tanaman pangan, hortikultura semusim dan tahunan, perkebunan semusim dan tahunan, peternakan dan jasa pertanian serta perburuan.
Jika dilihat dari pergerakan pertumbuhan ekonomi sektor pertanian, pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,06 persen. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2021 yang nilainya 0,94 persen. Sektor pertanian juga merupakan sektor yang tetap tumbuh positif pada masa pandemi covid tahun 2020 dengan nilai laju pertumbuhannya sebesar 1,51 persen dimana pada masa tersebut sebagian besar lapangan usaha mengalami kontraksi.
Potensi pertanian di Kabupaten Banyumas dapat dilihat dari luas panen tanaman padi sawah sebesar 63.791 ha, padi ladang 243 ha, jagung 5.155 ha, ketela pohon 961 ha, ubi jalar 59 ha, kedelai 292 ha, kacang hijau 261 ha, dan kacang tanah 1.286 ha. Adapun produksi pertanian di Kabupaten Banyumas tahun 2022 yakni produksi padi sawah 370.625,48 ton, padi ladang 1.050,82 ton, jagung 32.492,26 ton, ketela pohon 20.208,75 ha, ubi jalar 1000,5 ha, kedelai 437,2 ha, kacang hijau 228,95 ha, dan kacang tanah 3263,09 ha.
Selain itu, faktor yang tidak kalah penting dalam meningkatkan produktivitas sector pertanian di Kabupaten Banyumas yakni stimulus pinjaman. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa terjadi peningkatan posisi pinjaman yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dari tahun 2019 hingga 2022.
Posisi pinjaman pada tahun 2019 sebesar 200.590,49 juta, kemudian pada tahun 2020 sebesar 330.389,75 juta. Pada tahun 2021 juga mengalami peningkatan menjadi 492.209,4 juta dan pada tahun 2022 terjadi peningkatan hampir dua kali lipat yakni sebesar 818.744,53 juta.Jatengdaily.com-st