in

Stunting Garden Mencetak Generasi Berlian

Dr Rita Kartikasari menyampaikan materi stunting garden dalam upaya mengurangi stunting di Jepara, belum lama ini. Foto:dok

STUNTING menjadi salah satu problem kesehatan yang masih menggejala di Indonesia. karena stunting bisa mengakibatkan anak gagal tumbuh karena kekurangan nutrisi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Seorang anak dikategorikan stunting apabila tinggi badan menurut usianya lebih dari dua standar deviasi, di bawah ketetapan Standar Pertumbuhan Anak WHO.

Anak stunting dari tinggi badan di bawah rerata teman sebayanya. Stunting wajib diwaspadai karena dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak buah hati kita. Kekurangan gizi kronis juga membuat berat badan mereka sulit naik, bahkan terus menurun. Anak stunting cenderung mudah lelah dan tidak aktif jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Program stunting garden yang diinisiasi Tim Pengabdian Masyarakat Unissula diharapkan bisa mengurangi stunting. Foto:dok

Risiko stunting dapat dikurangi dengan asupan nutrisi yang cukup. Dilansir dari halaman resmi UNICEF, anak membutuhkan sekitar 40 jenis nutrisi berbeda untuk pertumbuhan optimal. Pencegahan stunting terbaik sebaiknya dilakukan pada masa awal kehamilan. Orang tua disarankan untuk mulai menerapkan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat sedini mungkin.

Dari awal masa kehamilan, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan zat besi dan asam folat untuk ibu. Zat besi penting sebagai pencegah anemia yang menimbulkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Ibu bisa mendapatkan asupan zat besi dari kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian.

Sementara itu, asam folat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi, serta meminimalisir timbulnya penyakit bawaan lahir. Zat ini juga dapat menekan risiko gangguan kehamilan hingga 72%. Kegagalan perkembangan organ bayi selama masa kehamilan juga bisa dicegah dengan asam folat.

Asupan asam folat bisa ditemukan pada daging unggas, kuning telur, sayuran hijau dll. Beberapa nutrisi yang sebaiknya selalu berikan untuk si kecil setiap hari adalah vitamin A, Zinc,kombinasi mikronutrien dan omega 3, serta protein whey. Vitamin A berperan penting dalam pertumbuhan anak. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan.

Manfaat lain dari vitamin A adalah perannya dalam mendukung daya tahan tubuh dalam mencegah berbagai infeksi penyakit. Menambah asupan vitamin A pada anak antara usia enam bulan hingga lima tahun dapat mengurangi risiko kematian, diare, dan secara bertahap mengurangi kemungkinan anak mengalami stunting.

Vitamin A bisa bersumber dari ikan, daging, dan sumber nabati seperti sayuran berdaun hijau, wortel, ubi, serta mangga. Kinerja vitamin A dalam tubuh didukung pula oleh zinc. Mineral ini berperan penting untuk sintesis RNA dan DNA yang mendukung aktivitas sel dalam tubuh. WHO menganalisis fungsi zinc dalam pertumbuhan anak sebagai penunjang pertumbuhan tinggi badan anak.

Kebun stunting atau yang disebut stunting garden atau kebun gizi  digunakan untuk meningkatkan gizi balita dan menyediakan ketersediaan pangan. Sayur-sayuran yang digunakan biasanya digunakan untuk bahan makan sehari-hari yang mengandung banyak zat gizi seperti vitamin, mineral, dan serat.

Tujuan dari dilakukan program stunting garden untuk meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat dalam memanfaatkan ladang, meningkatkan status ekonomi, serta memenuhi kebutuhan pangan dan gizi. Pembuatan kebun stunting sebagai salah satu upaya untuk mencegah stunting yang dipantau dengan kaderisasi, pendampingan, serta sosialisasi.

Kebun pekarangan rumah dirasa merupakan langkah awal bagi masyarakat dalam melakukan pencegahan terhadap stunting. Kebun pekarangan rumah merupakan lahan berada disekitaran lingkungan rumah yang biasa ditanami oleh tanaman yang banyak mengandung sumber zat gizi, khususnya sayur-sayuran dan buah-buahan.

Kebun pekarangan rumah inilah yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan zat gizinya sebagai upaya pencegahahan terhadap stunting. Kebun pekarangan rumah juga sangat ekonomis karena masyarakat tidak perlu membeli pakan yang mengandung zat gizi tinggi di pasar karena sudah menanamnya di pekarangan rumah tersebut (Khuluq et al., 2023).

Stunting pada anak di bawah usia 5 tahun dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan rumah tangga, seperti kerawanan pangan, beban penyakit, dan kemiskinan. Stunting garden dapat menjadi alternatif untuk menunjang ketahanan keluarga guna menghadapi stunting maupun kemiskinan dalam lingkup mikro.

Kebun stunting atau Stunting Garden inisiasi Tim Pengabdian Masyarakat Unissula ini diharapkan mampu membantu menurunkan angka stunting. Foto:dok

Pemanfaatan kebun pekarangan rumah merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan pangannya. Umumnya pekarangan rumah dimiliki oleh sebagian masyarakat. Manfaat pekarangan antara lain sebagai sumber aneka pangan dan obat tradisional, tempat ibadah, mendukung konservasi, memperbaiki iklim mikro, meningkatkan kesehatan, pendidikan, fungsi rekreasi dan estetika, memperkuat status sosial, meningkatkan pendapatan.

Hal ini merupakan suatu potensi bagi masyarakat untuk melakukan pemanfaatan terhadap lahan pekarangannya untuk ditanami tanaman bergizi tinggi sebagai pencegahan terhadap stunting. Kebun pekarangan rumah yang ditanami tumbuhan bergizi tinggi sangat penting, selain untuk menyediakan bahan pangan yang bergizi dan terjamin kualitasnya, juga dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.

Kebun pekarangan rumah ini bisa ditanami oleh berbagai macam tanaman yang memiliki gizi dan sumber protein tinnggi seperti sayuran, buah-buahan, serta tanaman bumbu atau empon-empon. Dalam hal ini, hasil panen yang akan dipanen, segala jenis kebutuhan akan vitamin, mineral, dan serat dari sayuran dan buah dapat terpenuhi dan masyarakat tidak perlu mengeluarkan pendapatan mereka untuk membelinya.

Meningkatkan ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga dan masyarakat melalui berkebun di rumah akan menghasilkan sumber makanan yang sehat karena dikelola secara organic.Kebun pekarangan rumah memiliki banyak fungsi seperti fungsi ekonomi, gizi, dan sosial terutama untuk di negara berkembang.

Untuk itu, diperlukan strategi yang efektif dan kemampuan serta ketekunan dalam memelihara kebun pekarangan rumah agar mendapatkan hasil yang optimal. Maka dari itu, keberhasilan dari intervensi pemanfaatan lahan perkebunan dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat dalam penanganan stunting dimulai pada level individu yang kemudian berlanjut pada tahap populasi.

Kontribusi masyarakat dalam melakukan pemanfaatan kebun pekarangan rumah merupakan contoh level individu tersebut. Ferdous et al. (2016) mengatakan bahwa pekarangan rumah dapat memainkan peran penting dalam menyediakan pasokan makanan yang ditingkatkan dan peningkatan keragaman makanan.

(Tim Pengabdian Masyarakat Unissula Dr. Rita Kartika Sari, SKM., M.Kes.,  Andhika Dwi Anggara, S.Pd., M.Si., Citra Primavita Mayangsari, SpA). Jatengdaily.com-st

 

Written by Jatengdaily.com

Mbak Ita Dorong Kiprah Anak Muda dalam Pembangunan Kota Semarang

Tim PkM USM Lakukan Pemberdayaan UMKM di Kelurahan Pedurungan Kidul