in

Angka Stunting Demak 9,5 Persen, Berhasil Lampaui Target Nasional

Bupati Demak dr Hj Eisti'anah SE didampingi Wabup KH Ali Makhsun MSi dan Camat Guntur Sukarjo SKM MKes berfoto bersama peserta FKUU Kecamatan Guntur. Foto : sari jati

DEMAK (Jatengdaily.com)- Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 angka stunting di Kabupaten Demak 9,5 persen. Walau berhasil melampaui target nasional pada 2024 yakni 14 persen, namun upaya intervensi penurunan angka stunting terus dilaksanakan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Demak, hingga tercapai target zero stunting pada 2024.

Di sela kegiatan Forum Komunikasi Ulama dan Umaro (FKUU) Kecamatan Guntur, Bupati Demak dr Hj Eisti’anah SE menyampaikan, berkat sinergitas semua elemen yang tergabung dalam TPPS Kabupaten Demak, terjadi penurunan angka stunting cukup siginifikan hingga satu digit yakni 9,5 persen. “Bahkan karenanya menjadi kabupaten dengan capaian angka stunting terendah se-Jawa Tengah,” ungkap bupati, Senin (29/07/2024).

Walau begitu, menurut Bupati Eisti’anah, upaya TPPS Kabupaten Demak menekan angka stunting tidak berhenti hingga di titik tersebut. Sebab harus terus menerus dilakukan penurunan dan monitoring hingga menghasilkan generasi berkualitas.

“Kedepan ada calon pengantin dan anak muda yang akan menjadi perhatian kami terkait pembangunan gizi. Tentunya agar menghasilkan generasi berkualitas,” imbuhnya.

Di samping juga Intervensi program oleh lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan, yang mendasar pada data lokus stunting, P3KE, dan DTKS. Seperti pemberian pendamping makanan, RTLH sanitasi, serta program lain.

Sedangkan agar tercapai hasil yang optimal, selain alokasi anggaran di sejumlah OPD serta pemerintah desa, dibutuhkan pula sinergitas dan dukungan tokoh masyarakat juga tokoh agama. Sebagaimana disampaikan Wabup KH Ali Makhsun MSi, dukungan tokoh agama dapat berupa memasukan materi tentang upaya penurunan stunting saat tausiyah.

Disebutkan pula, kerja penurunan stunting merupakan tugas mulia. Sebab itu sejalan dengan perintah Sang Pencipta, Allah SWT. Yakni, hendaknya orang-orang itu takut meninggalkan generasi yang lemah. Sebab stunting berdampak anak memiliki IQ rendah,” kata Wabup

“Kalau anak-anak saat ini IQ jongkok, musibah bagi negara. Bencana akan terjadi sebab pada tahun 2045 bonus demografi Indonesia yang harus didominasi usia produktif, akan berpotensi terisi kelompok lemah. Maka itu mari bersinergi atasi stunting, demi terwujudnya generasi emas yang cerdas,” tandasnya. rie-she

Written by Jatengdaily.com

Pertama Kali, Prodi Kepercayaan Untag Semarang Ikuti KKN

Komplotan Mafia Tanah Yang Tilep Lahan Petani di Salatiga Ditangkap Polda Jateng