in

Kuatkan Ketahanan Pangan Warga lewat Program Pemanfaatan Ruang Terbatas di Rumah

Dosen UPGRIS melakukan Program Kemitraan Masyarakat Pemanfaatan Ruang Terbatas untuk Penguatan Ketahanan Pangan di RT 01/RW. 03, Kelurahan Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Foto: dok

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melakukan Program Kemitraan Masyarakat Pemanfaatan Ruang Terbatas untuk Penguatan Ketahanan Pangan di RT 01/RW. 03, Kelurahan Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Kegiatan sendiri bertempat di Rumah Ketua RW 03 tersebut, telah berlangsung pada Selasa (5/3/2024). Kegiatan tersebut bertujuan untuk pemanfaatan ruang terbatas rumah warga sebagai sumber kebutuhan pangan setiap hari secara mandiri. Warga diberikan tambahan pengetahuan cara memelihara ikan lele dan bertanam sayuran dalam ember.

Bentuk kegiatan tersebut berupa pelatihan dan pendampingan dalam memberikan informasi tentang cara sederhana kombinasi antara pertanian hidroponik dan akuakultur seperti budisdamber, bagaimana persiapan merakit budisdamber dan menanam sayuran, serta bagaimana cara menebar bibit ikan lele dan bagaimana budidaya ikan dan perawatan sayur sampai dengan pemanenan. Acara didampingi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UPGRIS.

Animo masyarakat sangat bagus, warga antusias dengan pelatihan ini, setelah warga menerima penjelasan tentang budidaya di ruang terbatas warga berminat untuk mencoba memelihara ikan dan sayur dengan menggunakan media barang bekas yang mereka punya.

Slamet Budirahardjo, ST., MT dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Informatika UPGRIS sekaligus Dosen Pendamping Lapangan (DPL) KKN memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan ruang terbatas yang ada disekitar rumah warga.

”Tujuannya agar penggunaan ruang terbatas tersebut menjadi maksimal dan sangat berdaya guna dalam memenuhi kebutuhan pangan harian, sehingga tercipta ketahanan pangan mandiri di masing-masing rumah warga. Dengan pemilihan media ember sangat efektif dan pas untuk budidaya di ruang terbatas. Kegiatan ini sangat cocok dilakukan di daerah perkotaan yang notabenenya mempunyai lahan yang tidak terlalu luas. Kami memberikan pengetahuan bagaimana cara mempersiapkan bahan dan alat yang digunakan seperti ember 80 liter, gelas plastik, arang, pipa pralon, knee pralon, tutup pralon, kawat ram, benih ikan lele dan bibit kankung, merakit media budidaya ikan lele dan media tanam benih kangkung,” jelasnya.

Sementara itu, Setyoningsih Wibowo, ST. M. Kom dosen Informatika, Fakultas Teknik dan Informatika UPGRIS memberikan pengetahuan tentang bagaimana berbudidaya ikan dan sayur dalam satu tempat yaitu dengan media ember.

Penjelasan ini meliputi pemilihan ember yang aman untuk ikan, pemilihan bibit lele, pemilihan pakan, cara memberi pakan dan cara mengendalikan kualitas air agar ikan yang dipanen tetap higienis dan bergizi serta memberikan pengetahuan bagaimana cara menanam sayur kangkung sistem hidroponik. Hasil panen sayur kangkung dapat dinikmati setelah 3-4 minggu setelah tebar bibit. Dalam sekali tebar bibit dapat dipanen berulang kali. Hasil panen dari budidaya ikan lele dapat dirasakan setelah 2-3 bulan, dengan kisaran panjang ikan (lele) sekitar 30-35 cm (ukuran konsumsi). Jumlah benih ikan lele yang dipanen bisa jadi tidak sama dengan jumlah saat ditebar, karena mengalami kematian, yang disebabkan oleh kanibalisme ikan lele.

Kegiatan pendampingan warga di masa pemenuhan ketahanan pangan bagi keluarga seperti saat ini sangatlah dibutuhkan dan sangat membantu warga. Pendampingan merupakan salah satu pemberdayaan masyarakat dengan kata lain kegiatan yang mengikutsertakan warga dalam mengembangkan potensi yang ada di lingkungan warga, selain itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Di masa pemenuhan kebutuhan pangan mandiri atau kebutuhan ketahanan pangan, perekonomian warga menjadi sangat sulit serta saat ini harga-harga kebutuhan pokok yang semakin mahal.

Sementara kebutuhan pangan keluarga setiap hari harus terpenuhi. Dalam pemenuhan kebutuhan pangan saat ini sangatlah penting bagi warga, disaat harga-harga kebutuhan pokok yang semakin mahal dan pencegahan stunting yang sedang digalakkan.

Menurutnya, pemanfaatan ruang terbatas rumah warga dijadikan alasan untuk memberikan pengetahuan bahwa berbudidaya tidak harus dilahan yang luas. Dengan memanfaatkan ruang terbatas sebagai sumber kebutuhan pangan setiap hari secara mandiri, yaitu pendampingan kegiatan BUDISDAMBER (budidaya ikan dan sayur dalam satu media yaitu di dalam ember). Warga diedukasi bagaimana cara membudidaya ikan lele dalam ember termasuk pemberian pakan dan cara pergantian air (sipon) serta cara penanaman sayur (benih kangkung). Setelah itu warga diedukasi tentang alat dan bahan yang digunakan. Target dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terciptanya ketahanan pangan secara mandiri. Dalam kesempatan ini hadir juga Bagus Priyatno, Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Informatika UPGRIS. she

Written by Jatengdaily.com

Dinas Arpus Jateng dan Dinas Arpus Demak Bersinergi Selamatkan 18 Naskah Kuno

Mbak Ita Dorong Tersedianya Lahan Produktif di Kota Semarang