in

901 Fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan UKSW Dilantik, Rektor Ajak Memanfaatkan Teknologi AI

Pengalungan stola fakultas oleh Ketum SMU Periode 2025 Tri Aprivander Waruwu kepada ketua BMPF dan SMF dari 15 fakultas dalam Pelantikan Fungsionaris Lembaga Kemahasiswa (LK) di Balairung Universitas, Senin (17/02/2025).Foto:dok

SALATIGA (Jatengdaily.com) – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), yang dikenal dengan tagline Fostering Creative Minority, kembali menggelar Pelantikan Fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan UKSW Periode 2025.

Sebanyak 901 fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan UKSW resmi dilantik oleh Rektor UKSW, Prof. Intiyas Utami, dalam upacara yang berlangsung di Balairung Universitas.

Pelantikan ini ditandai dengan pengalungan kalung senator oleh Rektor Intiyas kepada Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU), Armando Nistelrooy Takuneno, mahasiswa Fakultas Teologi, dan Ketua Umum Senat Mahasiswa Universitas (SMU), Tri Aprivander Waruwu, mahasiswa Fakultas Hukum. Dengan pelantikan ini, keduanya dikukuhkan sebagai anggota Senat Akademik UKSW.

Sejak awal pendiriannya, UKSW merupakan universitas pertama di Indonesia yang menempatkan pimpinan Lembaga Kemahasiswaan UKSW sebagai bagian dari Senat Akademik Universitas.

Acara dilanjutkan dengan penyematan pin Satu Hati oleh Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan (WR PAK), Prof. Ferdy Semuel Rondonuwu, serta Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan (WR KIP), Priyo Hari Adi, Ph.D.

Bertumbuh, Bergerak, dan Berdampak

Dalam sambutannya, Rektor Intiyas mengucapkan terima kasih kepada fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan UKSW periode 2024 dan menyampaikan selamat kepada 901 fungsionaris yang dikukuhkan tahun ini.

Dia menegaskan bahwa UKSW didirikan untuk melahirkan Creative Minority—pemimpin yang berdampak dan agen perubahan di masa depan.

Sebagai rektor perempuan pertama di UKSW, Prof. Intiyas menekankan peran strategis Lembaga Kemahasiswaan UKSW dalam perjalanan UKSW menuju world-class university. UKSW menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang memberikan ruang bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam pengambilan keputusan strategis sebagai bagian dari Senat Akademik Universitas.

“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan UKSW untuk mewujudkan program Progressive and Outstanding (PROUD), serta memanfaatkan kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) dengan bijaksana,” ujarnya.

Rektor Intiyas mengajak para fungsionaris untuk aktif dalam berbagai kegiatan, menjaga etika, menjadi pemimpin berintegritas, serta menerapkan nilai-nilai Kristen dalam setiap aspek kehidupan kampus.

“UKSW bukan sekadar institusi pendidikan biasa, tetapi memiliki mandat sebagai agen perubahan. Jadilah pemimpin yang mencerminkan DNA UKSW: humanisme, spiritualitas, dan religiusitas,” tambahnya.

Rektor Intiyas berpesan agar seluruh fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan UKSW terus berkarya dan menjalankan tugasnya dengan penuh semangat Satu Hati, bertumbuh, bergerak, dan berdampak.

Wadah Pengembangan Potensi Mahasiswa

Ketua Umum SMU, Tri Aprivander Waruwu, dalam sambutannya menegaskan bahwa Lembaga Kemahasiswaan UKSW merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi, melatih kepemimpinan, dan menumbuhkan sikap kritis. Selain itu, Lembaga Kemahasiswaan UKSW juga menjadi ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara konstruktif dan bertanggung jawab dalam mewujudkan tujuan perguruan tinggi.

“Tentu hal ini harus kita jalankan bersama, sehingga sebagai Creative Minority, kita dapat berkontribusi dalam perjalanan Satya Wacana, bangsa, dan negara,” ujarnya.

Tri Aprivander juga menekankan bahwa tradisi keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan keputusan strategis—diwakili oleh Ketua Umum SMU dan BPMU—merupakan keistimewaan yang harus terus dijaga dan dilestarikan.

“Dengan hak istimewa ini, mahasiswa dapat menyampaikan aspirasinya secara langsung, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar dapat dirasakan dan dilaksanakan oleh civitas akademika UKSW,” tambahnya.

Senada dengan itu, Ketua Umum BPMU, Armando Nistelrooy Takuneno, menyampaikan bahwa Lembaga Kemahasiswaan UKSW hadir untuk memperjuangkan aspirasi mahasiswa serta memastikan hak dan kewajiban mereka terpenuhi. BPMU periode 2025 mengusung visi “Mewujudkan BPMU sebagai Wahana Responsif dalam Menghadapi Dinamika dan Polemik Secara Aktual”.

“Mari kita baktikan diri bagi Satya Wacana, agar apa yang kita lakukan dapat memberikan dampak nyata bagi lingkungan sekitar,” pungkasnya.

Pelantikan BPMF dan SMF

Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula pelantikan fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan UKSW tingkat fakultas. Prosesi ini ditandai dengan pengalungan stola oleh Ketua Umum SMU, Tri Aprivander Waruwu, kepada Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) dan Ketua Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) dari 15 fakultas.

Pelantikan ini diakhiri dengan pembacaan janji jabatan, mukadimah, serta pembubuhan cap jempol oleh pengurus Lembaga Kemahasiswaan UKSW Periode 2025 pada lukisan pohon yang telah dilukis oleh Rektor Intiyas sebagai simbol kebersamaan dan pertumbuhan.

Turut hadir dalam acara ini Direktur Direktorat Kemahasiswaan (DEM), Giner Maslebu, S.Si., S.Pd., M.Si., serta Ketua Umum BPMU dan SMU periode 2024, Christivan Udu dan Grand Dior. Selain itu, jajaran pimpinan fakultas, termasuk dekan, wakil dekan, dan koordinator bidang kemahasiswaan, juga turut menyaksikan pelantikan ini.

Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran Dyah Adhi Astuti, cucu dari salah satu pendiri UKSW, Pendeta Basoeki Probowinoto. Dyah, yang kini merupakan salah satu Pengurus Pusat Ikasatya, turut berbagi pengalaman tentang perannya di Lembaga Kemahasiswaan UKSW saat masih menjadi mahasiswa UKSW.
Peran Strategis

Lembaga Kemahasiswaan UKSW terdiri dari BPMU, SMU, BPMF, dan SMF. Selain aktif dalam dinamika kampus, Lembaga Kemahasiswaan UKSW juga menjabat sebagai Ketua Nasional Lembaga Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Kristen Indonesia (LK-PTKI) periode 2023-2025.

Sejak didirikan pada tahun 1956, UKSW selalu memberikan ruang resmi bagi Lembaga Kemahasiswaan UKSW dalam pengembangan kampus. Hal ini menunjukkan bahwa UKSW sebagai “Kampus Hebat Tanpa Sekat” memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, Lembaga Kemahasiswaan UKSW turut berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan keempat, yaitu pendidikan berkualitas. Melalui berbagai programnya, Lembaga Kemahasiswaan UKSW terus berupaya menciptakan lingkungan yang mendorong pengembangan soft skills dan hard skills bagi mahasiswa.

Dengan semangat Satu Hati, fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan UKSW diharapkan terus bertumbuh, bergerak, dan memberikan dampak positif bagi kampus, masyarakat, dan bangsa.St

 

Written by Jatengdaily.com

Pembimbing Haji Diminta Dampingi Manasik dari Tanah Air

Agustin-Iswar Optimistis Bersama Warga Semarang Siap Tancap Gas Wujudkan Semarang Hebat