Bank Muamalat Luncurkan SRIA Sosial, Dukung Pengadaan Pembaruan Alkes di RS Roemani Semarang

Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono; secara simbolis menyerahkan dana Syariah Restricted Investment Account (SRIA) Sosial pertama di Indonesia, kepada Direktur Utama RS Roemani Semarang, dokter Sri Mulyani, disaksikan Komisaris Utama Bank Muamalat, Sapto Amal Damandari; Anggota Badan Pelaksana BPKH, Sulistyowati, Kamis (18/9/2025) di Hotel Gumaya Semarang.Foto:dok
SEMARANG (Jatengdaily.com) – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memperkenalkan produk Sharia Restricted Investment Account (SRIA) bidang sosial pertama di Indonesia.
Produk inovatif ini ditujukan untuk mendukung pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
Peluncuran SRIA sosial dilakukan dalam agenda Synergy Roadshow 2025 di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/9/2025).
Meski masih dalam tahap percontohan terbatas, instrumen ini diharapkan dapat membuka peluang pembiayaan campuran (blended-financing) antara keuangan sosial dan komersial untuk berbagai proyek dan layanan umat.
Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono, menyebut SRIA sosial sebagai bukti bahwa blended-financing dapat menjadi solusi dalam memaksimalkan aset umat.
“Instrumen ini bisa memberi dampak sosial berkelanjutan, khususnya dalam bentuk layanan kesehatan bagi masyarakat dhuafa.
Ini sejalan dengan kesadaran global impacted investment, maqashid syariah, sekaligus Sustainable Development Goals (SDGs),” ujarnya.
Menurut Imam, keberadaan SRIA sosial akan membantu penyediaan alat kesehatan yang lebih lengkap dan berkualitas, sehingga meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Ia optimistis produk ini memberi manfaat nyata tidak hanya bagi pasien, tetapi juga bagi donatur, investor, dan Bank Muamalat sendiri.
Bagi bank syariah pertama di Indonesia tersebut, SRIA sosial juga menjadi perwujudan simpul maqashid syariah, di antaranya menjaga jiwa, lingkungan (people and planet), serta kecerdasan finansial.
Inovasi ini diyakini dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di tengah masyarakat.
Dukungan datang dari Direktur Utama RS Roemani Muhammadiyah, Sri Mulyani, yang menilai SRIA sosial sejalan dengan visi rumah sakit yang berdiri sejak 1975.
“Visi kami adalah menyediakan layanan kesehatan berkualitas global, terjangkau, dengan teknologi terkini dan dilandasi nilai Islami. Hal itu sangat selaras dengan tujuan penggunaan SRIA sosial,” katanya.
Synergy Roadshow 2025 sendiri merupakan kegiatan bersama Bank Muamalat dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk memantau dan memantapkan kinerja bisnis di seluruh wilayah.
Setelah dimulai di Medan pada Agustus lalu, rangkaian ini digelar di Semarang dan akan berlanjut ke Surabaya serta Makassar hingga awal Oktober 2025.
Dalam forum itu, manajemen Bank Muamalat juga menyampaikan evaluasi kinerja semester I 2025.
Pembiayaan konsumer segmen ritel tumbuh positif mencapai Rp3,4 triliun, dengan produk seperti Prohajj Plus, multiguna, KPR iB Hijrah, dan Solusi Emas Hijrah mencatat peningkatan signifikan.
Hinggapi 30 Juni 2025, total pembiayaan Bank Muamalat mencapai Rp17,5 triliun, dana pihak ketiga Rp44,8 triliun, aset Rp60,6 triliun, dan laba sebelum pajak Rp10,8 miliar.
Imam menegaskan, transformasi bisnis yang ditempuh berada di jalur yang tepat. Bank Muamalat juga berkomitmen menginternalisasi lima simpul maqashid syariah dalam setiap aktivitasnya, meliputi peningkatan iman, menjaga keselamatan jiwa dan lingkungan, meningkatkan kecerdasan finansial, keberlanjutan ekonomi keluarga, hingga kesejahteraan masyarakat.
“Itulah sebabnya kami meneguhkan visi baru, Menjadi Jalan Hijrah Menuju Berkah. Visi ini adalah kompas penuntun bagi Bank Muamalat untuk kembali ke khittah dan meraih keberkahan,” tegas Imam. St