in

Banyak Potensi PAD Bisa Digali, Pemkab Demak Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB-P2

Bupati Demak dr Hj Eisti'anah didampingi Wabup KH Muhammad Badruddin saat pers rilis usai Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Alun-alun Demak. Foto: sari jati

DEMAK (Jatengdaily.com)– Bupati Demak dr Hj Eisti’anah SE menegaskan, tidak ada rencana kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Demak. Hal ini disampaikan Eisti’anah dalam upaya untuk memberikan kepastian dan kenyamanan bagi masyarakat.

“Alhamdulillah, tidak ada kenaikan tarif PBB-P2 di Kabupaten Demak. Kami terus mengikuti pengawasan dan pendampingan dari MCP KPK yang memantau setiap tahunnya, terkait dengan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Bupati Eisti’anah, usai menjadi Irup HUT Kemerdekaan RI ke-80, Kamis (17/08/2025).

Bupati menilai, tarif PBB-P2 yang diterapkan saat ini sudah sesuai dan cukup. Pada tahun 2017 lalu, Pemkab Demak sempat melakukan penyesuaian tarif, termasuk memberikan diskon kepada masyarakat.

“Sejak 2017, sudah ada penyesuaian tarif. Di sisi lain, masyarakat terdampak bencana  juga mendapat diskon. Kami rasa tarif yang ada saat ini sudah cukup untuk kebutuhan daerah,” lanjutnya.

Meskipun PBB-P2 menjadi salah satu sumber utama PAD, Eisti’anah memastikan bahwa Pemkab Demak memiliki berbagai strategi untuk meningkatkan PAD. Termasuk tanpa harus membebani masyarakat dengan kenaikan pajak.

“Selain PBB, kami akan fokus pada sektor lain yang belum maksimal, seperti retribusi pasar dan potensi pariwisata yang bisa lebih digali,” ungkapnya.

Bupati berharap pendapatan daerah dapat terus meningkat melalui inovasi tersebut. Namun tetap selektif dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), agar hanya sektor yang prioritas yang didahulukan untuk kepentingan masyarakat.

Pada saat sama Ketua DPRD Demak H Zayinul Fata SE juga menegaskan halus sama. Bahwa hingga kini tidak ada kenaikan tarif PBB-P2. Terlebih politisi PKB itu mengingatkan, banyak tanah masyarakat yang terendam air akibat rob, sehingga sulit untuk dimanfaatkan.

“Sejak dulu, kita tidak pernah menaikkan tarif PBB. Apalagi banyak tanah warga yang tidak bisa dipakai karena terendam rob. Jadi, kita harus mencari sumber PAD lain yang tidak membebani rakyat,” ujarnya.

Zayinul Fata pun mengungkapkan, pentingnya menggali potensi sektor lain untuk meningkatkan PAD. Sehingga ekonomi daerah terus berkembang tanpa menambah beban bagi masyarakat yang tengah menghadapi berbagai kesulitan.

“Masih banyak sektor lain yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan PAD tanpa harus menaikkan PBB. Saat ini, kondisi masyarakat juga sedang sulit,” pungkasnya. rie-she

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

Pertamina Patra Niaga Meriahkan HUT ke-80 RI di SPBU, Rayakan Bersama Konsumen dengan Cara Istimewa

PT Naga Baladika Meriahkan HUT RI dengan Lomba dan Berbagi Bersama Warga