SEMARANG (Jatengdaily.com) – Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental terus digaungkan di lingkungan akademik. Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang hadir dengan layanan konseling bagi mahasiswa, yang resmi diperkenalkan melalui Seminar Kesehatan Mental bertema “Telinga yang Mendengar” di Grha Kebangsaan, baru-baru ini yang diprakarsai oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Untag.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber profesional, yakni Fitri Khusnul Khotimah, S.Pd., M.Psi., konselor kampus Untag Semarang, dan Desi Maulia, S.Psi., M.Psi., seorang psikolog klinis yang telah berpengalaman, serta ketua BEM, Bintang Laksamana.
Rektor Untag Semarang, Prof. Dr. Drs. Suparno, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa perguruan tinggi tak hanya bertanggung jawab pada pencapaian akademik mahasiswa, tetapi juga harus peduli terhadap kondisi mental dan emosional mereka.

“Dengan adanya layanan konseling ini, kami berharap mahasiswa tidak lagi merasa sendiri menghadapi tekanan studi, persoalan pribadi, maupun dinamika sosial kampus. Untag adalah rumah kedua yang siap mendengar dan mendampingi,” ujar Prof. Suparno.
Sesi seminar berlangsung interaktif. Fitri mengajak mahasiswa mengenali tanda-tanda stres, cara mengelola emosi, hingga pentingnya mencari bantuan saat merasa kewalahan. Sementara Desi menekankan pentingnya membangun self-awareness serta membentuk sistem pendukung antar mahasiswa sebagai bentuk mental health literacy.
Sebagai informasi, layanan konseling Untag Semarang kini terbuka untuk seluruh mahasiswa aktif dan bisa diakses melalui pendaftaran daring. Mahasiswa bisa berkonsultasi secara pribadi terkait isu akademik, sosial, keluarga, asmara, hingga karier.
Dengan kehadiran layanan ini, Untag Semarang menegaskan dirinya sebagai kampus yang tidak hanya unggul dalam pendidikan, tapi juga peduli pada kesehatan mental mahasiswanya. Harapannya, ke depan, kampus menjadi ruang yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menguatkan. St