in

Dorong Terapi Sel Punca, RSI Sultan Agung Gelar Seminar 

Peserta seminar berfoto bersama. Foto: dok

SEMARANG (Jatengdaily.com)– Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI SA) Semarang terus berupaya mengembangkan layanan pengobatan regeneratif berbasis teknologi sel punca (stem cell).

Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan seminar bertajuk Basic Clinical Application of Stem Cell and Scretome Based Therapy, yang berlangsung Sabtu (28/6/2025) pada kegiatan alumni back to campus dan kegiatan jejaring RSI SA sebagia rumah sakit rujukan.

Kegiatan ini dihadiri oleh alumni  Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (FK Unissula) angkatan 1993.

Pada kesempatan tersebut dr. Agus Ujianto, M.Si.Med., Sp.B, Direktur Utama RSI SA Semarang memberikan sambutan sekaligus paparan materi kepada seluruh alumni yang hadir.

Agus Ujianto menjelaskan, stem cell berasal dari sebuah embrio. ketika sperma dan ovum bertemu kemudian menjadi sebuah embrio, maka didalam embrio tersebut tersimpan ratusan ribu stem cell.

“Makanya embrio itu berkembang, menjadi jantung, otot dan organ-organ yang lainnya,” terangnya.

Ketika manusia tumbuh dewasa, stem cell tersebut akan terpisah dan menetap  di jaringan tubuh, mulai dari struktur sel hingga di sumsum tulang.

Pada pengobatan regeneratif, sel punca tersebut nantinya akan diambil dan dikembangkan kemudian disuntikkan ke tubuh pasien agar dapat memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Terdapat perbedaan sel punca, yaitu sel punca allogeneic yang berasal dari donor orang lain dan autologous dari tubuh pasien sendiri.

“Allogenik mulai ditinggalkan dan sekarang menuju autologous, nah autologous ini akan kita kembangkan dan saat ini Alhamdulillah labnya sudah ada di RSI Sultan Agung Semarang,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, turut hadir dr. R. Cahyono selaku praktisi pengobatan holistik yang juga alumni FK Unissula angkatan 1993.

Cahyo kemudian menjelaskan konsep pengobatan holistic integrated edition merupakan penggabungan antara pengobatan medis, konvensional dan tradisional.

“Dasar pengobatan holistik bukan menjadikan pengobatan medis, tapi pengobatan pelengkap yang tidak ada di medis,” katanya.

Menurutnya pengobatan yang terbaik pada pasien adalah jika terjadi proses regenerasi sel.

“Goalsnya adalah regenerasi sel, tahapan pengobatan holistik ada tiga, yaitu detoksifikasi, empowering dan regenarasi sel,” ungkap Cahyo.

Lebih lanjut, ia menyampaikan keinginannya untuk bekerjasama dengan RSI-SA Semarang dalam mengembangkan pengobatan holistik yang mana didalamnya terdapat pengembangan layanan stem cell.

“Jadi sebelum kita melakukan stem cell tahapan pertama yang kita juga melakukan adalah detoksifikasi, mudah-mudahan misi ini dapat segera terwujud,” ujarnya. she

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024 Disepakati, DPRD Demak Beri Sejumlah Catatan Kritis untuk OPD

Polisi Selidiki Penemuan 39 Butir Amunisi di Kios Wonodri Semarang