SEMARANG (Jatengdaily.com)- Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Dr dr Setyo Trisnadi SH SpKF mengatakan, tantangan Fakultas Kedokteran saat ini makin berat. Salah satunya, disebabkan jumlah FK di Indonesia yang mencapai 153 FK, belum lagi ditambah dengan pendirian FK-FK baru ke depan.

Oleh karena itu, FK Unissula dituntut untuk meluluskan dokter-dokter baru yang hebat. ”Kami yakin FK Unissula bisa mencetak dokter-dokter hebat. Sampai saat ini saja, kami telah meluluskan sebanyak 6.350 dokter yang tersebar di seluruh Nusantara. Oleh karena itu, saya berharap 43 dokter baru yang hari ini diambil sumpahnya, bisa mengikuti jejak alumni terdahulu, bekerja dengan baik,” jelas Dekan FK Unissula, Sabtu (11/10/2025), dalam acara pengambilan sumpah dokter ke-133 tahun 2025, dalam acara rapat senat terbuka, di kampus FK Unissula, Jalan Kaligawe Semarang.
Menurutnya, di usia FK Unissula yang ke-62 tahun, sudah banyak perjalanan yang dilalui dalam mencetak para dokter. ”Tepat tanggal 10 Oktober 2025, FK Unissula telah berusia 62 tahun. Ya, sudah 62 tahun, perjalanannya sangat panjang, yang tentunya ada suka, duka dan rintangan, serta banyak ujian. Kita tahu, dimana awal berdirinya dirintis oleh para pendahulu. Kami berterimakasih kepada para pendiri FK Unissula,” jelasnya.
FK Unissula menurutnya, banyak berkontribusi kepada nusa dan bangsa. Para alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, sangat membanggakan karena berkontribusi nyata di bidang kesehatan. ”Di usia yang telah matang ini, semoga terus berkembang di tangan-tangan pengelola, fakultas, dekan, rektorat, yayasan dan juga Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, dimana berdirinya RSI Sultan Agung awalnya, juga karena untuk mensuport FK Unissula,” jelasnya.

Tantangan University 4.0
Sementara itu, Wakil Rektor III Unissula, Muhammad Qomaruddin ST MSc PhD dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para dokter baru yang disumpah dan berpesan agar mengabdi bagi Tanah Air dan membawa nama baik alammater.
”Lulusan Unissula dibekali dengan ahlak yang baik, sesuai dengan semboyan pembelajaran di Unissula yakni Budai (Budaya Akademik Islami). Selain itu, Unissula juga selalu mengikuti dinamika yang ada. Awal Oktober kemarin, saya ingat jika Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi membicarakan tentang perubahan paradigma pendidikan menuju University 4.0 (Konsep University 4.0. Ini adalah istilah yang merujuk pada integrasi teknologi Revolusi Industri 4.0 ke dalam sistem pendidikan tinggi). Makanya kita diberi kesempatan untuk memperkuat peran universitas bukan hanya sebagai tempat mengajar dan belajar atau mencetak sarjana, tetapi juga sebagai penggerak transformasi sosial dan ekonomi,” jelasnya.
Menurutnya, selain pendidikan kedokteran, saat ini FK Unissula telah memiliki Pendidikan Spesialis (Sp-1) Ilmu Penyakit Dalam dan S2 & S3 Biomedis dan segera membuka S2 Magister Kesehatan Masyarakat.
Hadir juga dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Dr Yunita Dyah Suminar, Ketua IDI Kota Semarang yang diwakili Sekretaris IDI dr Prihatin Iman Nugroho, Ketua Umum Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) yang diwakili Prof Drs Widiyanto MSi PhD dan sejumlah mitra FK Unissula.
Tercatat sebagai sumpahwan/sumpahwati terbaik: dr Khofifah Ayustyaningrum dengan IPK 3,61 dan dr Eka Augus Tiantika peraih nilai 92,66 Computer-Based Test (CBT) dalam Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) periode Agustus 2025. she

